News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ekuador Kewalahan Urus Jenazah Pasien Virus Corona, Beberapa Bahkan Ada yang Hilang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menunggu di samping peti mati dan kotak kardus untuk menguburkan keluarga mereka di luar pemakaman di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020. Melonjaknya jumlah COVID-19 kematian di kota kedua Ekuador Guayaquil telah menyebabkan kekurangan peti mati, memaksa penduduk setempat untuk resor menggunakan kotak kardus, kata pemerintah kota Minggu.

TRIBUNNEWS.COM - Menguburkan jenazah pasien virus corona rupanya menjadi proses yang menyulitkan dan menyedihkan bagi sebagian orang di Kota Guayaquil, Ekuador.

Kota dengan jumlah penduduk sekitar 2,6 juta tersebut adalah salah satu pusat penyebaran Covid-19 tertinggi di Amerika Latin, ABC News mengabarkan.

Dengan tingginya kasus kematian di Ekuador, beberapa jenazah tidak diurus dengan baik.

Bahkan, ada pula jenazah yang hilang entah kemana.

Seorang pasien bernama Alfonso Cedeño meninggal dunia di rumah sakit yang padat di Guayaquil.

Baca: Ekuador Kewalahan Tangani Korban Meninggal Covid-19, Mayat Ditinggalkan di Jalan

Rumah sakit hanya bisa menawarkan tandu ambulans untuk sementara.

Namun dua minggu kemudian, keluarga Alfonso Cedeño tidak tahu di mana jasad Cedeño berada.

"Jasad pamanku entah di mana," ujar Alfonso Mariscal kepada ABC News Selasa (7/4/2020) lalu.

Orang-orang menunggu di samping peti mati dan kotak kardus untuk menguburkan keluarga mereka di luar pemakaman di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020. Melonjaknya jumlah COVID-19 kematian di kota kedua Ekuador Guayaquil telah menyebabkan kekurangan peti mati, memaksa penduduk setempat untuk resor menggunakan kotak kardus, kata pemerintah kota Minggu. (Jose Sanchez / AFP)

Beberapa keluarga pasien lain juga berkata penguburan jenazah pasien Covid-19 di kota itu amat sulit.

Ratusan pasien meninggal dunia di rumah mereka masing-masing.

Mereka diletakkan di ruang tamu selama beberapa hari sebelum petugas yang overtime mengambil jasad mereka.

Pasien yang meninggal dunia di rumah sakit dimasukkan ke dalam truk berpendingin yang dijadikan kamar mayat darurat.

Perwakilan pemerintah mengatakan mereka sekarang dengan cepat mengambil dan menguburkan mereka-mereka yang telah meninggal.

Baca: Tertinggi Sepanjang Sejarah Corona, 2.108 Orang Tewas dalam Sehari di Amerika Serikat

Namun, anggota keluarga menggambarkan proses itu "sangat membingungkan."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini