Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di tengah pandemi Covid-19 dan Deklarasi Darurat Nasional yang dikeluarkan bersamaan dengan penyebaran virus corona baru, pemungutan suara seperti pemilihan wali kota diadakan di Kota Sakado, Prefektur Saitama, Minggu (12/4/2020).
Sebagai langkah pencegahan penyebarab infeksi corona, diberi jarak 2 meter di berbagai TPS.
"Masyarakat yang datang tinggal memperlihatkan kartunya dari jauh, memasuki bilik untuk memilih, lalu meninggalkan lokasi TPS. Sederhana sekali," kata Tanaka, seorang anggota panitia di Kota Sakado Perfektur Saitama kepada Tribunnews.com, Minggu (12/4/2020).
Di Kota Sakado, Perfektur Saitama, pemungutan suara untuk pemilihan wali kota dan pemilihan dewan kota dengan berakhirnya jangka waktu diadakan pada tanggal 12 April ini.
Langkah-langkah untuk mencegah infeksi dilakukan di 18 tempat pemungutan suara di Kota Sakado.
Di tempat pemungutan suara "Pusat Pertukaran Regional Irisai", ada sedikit masalah sehingga pemilih yang menunggu suara tidak akan mendekat, memberikan jarak 2 meter satu sama lain.
Demikian pula tabel entri diberi jarak satu per satu.
Pintu TPS terbuka dan berventilasi, dan pejabat Komisi Pemilihan bekerja dengan sarung tangan serta masker.
Baca: Cerita Janda yang Ajak Pria Kenalan di Medos ke Rumahnya, Korban Dibuat Tak Berdaya di Ruang Tamu
"Ini adalah pemilihan di mana seruan untuk menahan diri secara sukarela sedang dilakukan, tetapi kami melakukan segala upaya yang mungkin untuk mencegah infeksi di tempat pemungutan suara. Saya ingin kita semua memahami hal itu dan pergi ke tempat pemungutan suara," kata Akira Tonegawa, Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Sakado.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com