TRIBUNNEWS.COM - Badai kuat menghantam kawasan Deep South, Amerika Serikat, Minggu (12/4/2020).
Sedikitnya enam orang di Mississippi selatan tewas.
Sebanyak 300 rumah dan bangunan lain di Louisiana utara juga dilaporkan rusak.
Mengutip dari Time, badai terus menghantam kawasan Deep South semalam.
Sebagian besar wilayah dilanda banjir bandang, tornado dan peringatan badai pun dirilis.
Direktur Badan Manajemen Darurat Mississippi, Greg Michel mengatakan, satu orang tewas di Walthall County.
Ia menambahkan, dua orang tewas di Lawrence County dan tiga lainnya meninggal dunia di Jefferson Davis County.
Baca: Sabam Sirait Ajak Rakyat Berdoa Agar Badai Covid-19 Segera Berlalu
Baca: Tenang Sebelum Badai? Para Ahli Khawatir atas Apa yang Terjadi Setelah Puncak Covid-19
Tiga daerah itu jaraknya lebih dari satu jam perjalanan ke selatan Jackson, dekat dengan batas negara bagian Louisiana.
Dua orang yang meninggal dunia di Lawrence County merupakan pasangan suami istri.
Sebuah unggahan Facebook dari kantor Sheriff county mengatakan, mereka adalah Wakil Sheriff Lawrence County, Robert Ainsworth dan Wakil Panitera Pengadilan Walthall, Paula We.
Lebih jauh, The National Weather Service mengatakan, angin kencang menyapu bagian lagi Mississippi.
Tornado dilaporkan juga terlihat di utara Meridian dekat garis negara bagian Alabama.
Gubernur Mississippi Umumkan Keadaan Darurat
Selanjutnya mengenai badai yang melanda wilayah Mississippi, Gubernur Tata Reeves angkat bicara.
Reeves mengumumkan keadaan darurat pada Minggu malam (12/4/2020) setelah tornado menghantam negara bagian tersebut.
"Malam ini, saya mendeklarasikan keadaan darurat untuk melindungi kesehatan dan keselamatan warga Mississippi sebagai tanggapan terhadap tornado dan badai hebat yang menghantam seluruh negara bagian," tulisnya dalam Twitter.
"Ini bukan bagaimana orang ingin merayakan Paskah," ungkap Reeves di Twitter.
"Ketika kita merenungkan kematian dan kebangkitan pada Minggu Paskah ini, kita memiliki keyakinan bahwa kita semua akan bangkit bersama," tambahnya.
Sementara itu, di tempat lain, Wali Kota Monroe, Louisiana, Jamie Mayo angkat bicara kepada KNOE-TV.
Mayo mengatakan, badai itu merusak 200-300 rumah di sekitar kota.
Akibat badai itu pula, sejumlah penerbangan di Bandara Regional Monroe dibatalkan.
Direktur Bandara, Ron Philips mengatakan kepada News Star, badai tersebut menyebabkan kerugian hingga 30 juta dolar AS pada pesawat di dalam hanggar.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)