Dia menilai gubernur negara bagian termasuk Rio de Janeiro dan São Paulo tidak bertanggung jawab dengan mengatakan mereka menciptakan iklim teror dengan mengunci daerahnya.
"Ini 'dosis obat' yang berlebihan dan terlalu banyak obat menjadi racun," kata Bolsonaro, menolak kritik atas tanggapan pemerintahannya.
"Saya adalah pemimpin tim dan tim ini bekerja dengan sangat baik, terima kasih Tuhan," sambungnya.
Mengutip Guardian pada Maret lalu, Bolsonaro memicu kemarahan ketika menyatakan menolak tindakan karantina dan pembatasan perjalanan yang dilaksanakan gubernur negara bagian.
Dia juga mendesak warga agar kembali sekolah dan bekerja.
Ini berbanding terbalik dengan himbauan menteri kesehatannya saat itu.
Komentar ini mengejutkan gubernur negara bagian dan banyak dari mereka memberontak.
"Saya terkesima," kata Ronaldo Caiado, gubernur sayap kanan negara bagian Goiás dan mantan sekutu Bolsonaro.
"Mengerikan. Anda tidak dapat memerintah negara seperti ini, " tambah Caiado, yang sudah memutuskan hubungan dengan Bolsonaro.
Flávio Dino, gubernur sayap kiri dari negara bagian timur laut Maranhão, mengatakan ia yakin Bolsonaro meremehkan pandemi karena meyakini Covid-19 adalah rencana politik bukan krisis kesehatan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)