TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menunda parade Hari Kemenangan pada 9 Mei mendatang karena pandemi Covid-19 pada Kamis (16/4/2020) lalu.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Putin mengatakan virus itu membahayakan pertemuan publik seperti parade besar.
Penundaan ini menyusul keputusan sebelumnya yakni menunda pemungutan suara yang semula dijadwalkan pada 22 April, sebagaimana dikutip dari ABC News.
Baca: Putin Janjikan Dukungan Kuat Bagi Bisnis Rusia yang Merugi Akibat Corona
Baca: Putin Bersama Trump dan Raja Salman Bahas Pemangkasan Produksi Minyak di OPEC+Talks
Ini berkaitan dengan perubahan konstitusional yang akan memungkinkan Putin untuk tetap menjabat hingga 2036.
Parade kemenangan merupakan acara untuk mengingat kemenangan Soviet atas Jerman Nazi pada 1945.
Menurut laporan BBC, tahun ini merupakan peringatan ke 75 dan akan digelar di Lapangan Merah Moskow.
Padahal parade militer tahunan ini tidak pernah ditunda sebelumnya.
Putin mengatakan bahwa Rusia menghadapi dua pilihan yang sulit.
Dia menyebut acara ini merupakan perayaan yang suci sama halnya dengan kehidupan semua warga Rusia.
"Tanggal 9 Mei adalah suci bagi kami, tetapi setiap kehidupan juga tak ternilai," kata Putin.
Bukan hanya parade saja, semua rangkaian perayaan Hari Kemenangan di seluruh Rusia juga akan ditunda.
Perayaan itu termasuk pertemuan para veteran dan demonstrasi besar-besaran yang dijuluki "Resimen Abadi" di mana kerabat prajurit yang bertempur dalam perang membawa foto mereka.
Putin pun juga selalu turut ambil bagian dalam pawai itu dengan membawa foto ayahnya.
Melihat fakta pandemi corona ini, para veteran Perang Dunia II memohon kepada Putin agar memindahkan saja jadwal acara tersebut.