"Dia menempatkan jutaan orang dalam bahaya tertular Covid-19. Kata-kata kasar dan seruannya untuk orang-orang untuk membebaskan negara-negara juga bisa mengarah pada kekerasan."
Kami pernah melihatnya sebelumnya," tulis Inslee pada Twitternya.
"Presiden sedang mengobarkan pemberontakan domestik dan menyebarkan kebohongan meskipun pemerintahannya sendiri mengatakan virus itu nyata, itu mematikan dan kami masih harus menempuh jalan panjang sebelum pembatasan dapat dicabut," tambahnya.
Akhir-akhir ini, beberapa pejabat Partai Republik mulai berseteru terkait kelanjutan lockdown.
Mereka beralasan bahwa kerusakan ekonomi dan pekerjaan akan lebih beresiko tinggi pada warga AS lebih dari krisis kesehatan itu sendiri.
Di Minnesota, pengunjuk rasa berencana untuk berkumpul di depan rumah gubernur pada Jumat lalu.
Mereka memprotes perintah tinggal di rumah yang berlaku sejak 25 Maret silam dan menutup bisnis tidak penting sejak 16 Maret.
"Warga Minnesota sekarang adalah waktu untuk menuntut Gubernur (Tim) Walz dan legislator negara kita mengakhiri kunci ini!"
Ribuan nyawa dihancurkan sekarang. Ini bukan tempat gubernur untuk membatasi pergerakan bebas warga Minnesota!" bunyi postingan protes kelompok warga Minnesota.
Baca: Dukung Trump, Partai Republik AS Serukan Dirjen WHO Mundur
Baca: Ivanka Trump Pergi ke New Jersey saat Pandemi Covid-19, Gedung Putih Beri Pembelaan
Kemudian pada Jumat lalu, penduduk negara bagian New Jersey berparade mobil di depan Kantor Gubernur Phil Murphy di ibukota negara bagian, Trenton.
Mereka meneriakkan bahwa tidak lagi takut dengan keadaan yang ada dan menagih hak untuk bekerja kembali.
Protes serupa telah muncul di negara-negara di seluruh negeri termasuk Michigan, Ohio, Kentucky, Utah, dan North Carolina.
Bercampur di antara bendera AS dan tulisan protes ada simbol politik yang mendukung kampanye pemilihan ulang Trump dan Wakil Presiden Mike Pence.
Para pengunjuk rasa di Kentucky meneriakkan pesan untuk membuka kembali negara bagian ini, di ibukota Kentucky Frankfort.