TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menyebut Malaysia memasuki masa pemulihan, meski kasus virus corona belum mereda.
Karena itu, ia mengatakan warga Malaysia tidak boleh berpuas diri karena negara itu masih bisa mengalami lonjakan lain dalam kasus Covid-19, dikutip Tribunnews dari MalayMail.
Dr Noor Hisham juga mengingatkan warga Malaysia untuk secara ketat mematuhi perintah kontrol gerakan (MCO).
Direktur Jenderal Kesehatan tersebut mengatakan, fase satu dan dua MCO berhasil meratakan puncak infeksi sekitar 3 April 2020.
Baca: Wabah Virus Corona, Malaysia Sediakan Bilik Khusus untuk Tunawisma
Baca: Ikuti Keputusan Dorna, MotoGP 2020 Seri Malaysia Terancam Tanpa Penonton
Lebih lanjut, pada 3 April 2020, Malaysia telah mencatat 217 infeksi Covid-19.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi kedua sejak penyakit ini pertama kali terdeteksi secara lokal.
Sebagian kasus besar dalam satu hari adalah pada 26 Maret 2020 ketika 235 kasus dicatat.
“Kami memperkirakan puncak pada 14 April 2020, dengan prediksi 6.300 kasus," katanya.
"Tetapi kami tidak melihat puncak tersebut, sehingga mungkin MCO satu dan dua benar-benar meratakan puncak," tambahnya.
“Kami menyadari sekarang kami berada pada fase pemulihan, bukan fase puncak," terangnya.
"Jadi kami berharap dapat melanjutkan momentum kami dan memastikan kami dapat mengendalikan kasus-kasus dan mengurangi kasus-kasus dari waktu ke waktu," jelasnya.
Baca: Dr Noor Hisham: Malaysia Siap Uji Coba Vaksin Bila Dipilih oleh Negara Mitra
Baca: Malaysia Perpanjang MCO untuk Kali ke-3 hingga 12 Mei 2020
Kasus Covid-19 Diperkirakan Memuncak pada...
Lebih jauh, Lembaga Penelitian Ekonomi Malaysia (MIER) sebelumnya memproyeksikan bahwa kasus Covid-19 Malaysia akan memuncak pada pertengahan bulan ini.
Hal tersebut didengungkan oleh kelompok Riset Ekuitas Asia-Pasifik JPMorgan dalam sebuah laporan belum lama ini.
Dr Noor Hisham kemudian memperingatkan bahwa tidak mungkin penyebaran eksponensial Covid-19.
Sebelumnya diprediksi masih dapat terjadi di Malaysia bila orang Malaysia mengecewakan aturan MCO.
“Meskipun demikian, bukan tidak mungkin (bagi kita) untuk memiliki lonjakan eksponensial jika kita mengecewakan penjaga,"
"Jadi, penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita terus mengikuti apa yang telah kita lakukan pada fase satu, dua, dan saat ini face MCO ketiga," terangnya.
"Jelas kami melihat tanda-tanda keberhasilan MCO," katanya.
Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin kemarin mengumumkan perpanjangan dua minggu lebih lanjut untuk MCO.
Dijadwalkan MCO yang akan berakhir pada 28 April 2020 diperpanjang hingga 12 Mei 2020.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)