TRIBUNNEWS.COM - Panic-buying terjad di Korea Utara di tengah spekulasi tentang kematian Kim Jong-un.
Hilangnya pemimpin Korea Utara dari pandangan publik dalam beberapa pekan terakhir telah memicu pertanyaan tentang kesehatannya.
Para ahli telah memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim Jong Un dapat mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer.
Sehingga ketakutan akan kerusuhan tersebut diyakini telah memicu para warga menjadi panic buying.
Dilansir dari The Sun, dan memicu kekhawatiran perebutan kekuasaan jika Kim Jong Un benar-benar meninggal dunia.
Panic-buying pun terjadi karena dampak isu tersebut membuat banyak barang-barang belanjaan di ibukota Pyongyang telah kosong.
Terlebih barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol, lapor Washington Post .
Produk-produk yang diimpor dari luar negeri dilaporkan merupakan barang yang banyak diincar masyarakat.
Tetapi masyarakat juga mengincar barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.