Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kinerja produsen mobil menjadi lebih parah akibat terdampak penyebaran infeksi coronavirus baru, khususnya Mitsubishi Motors di Jepang.
"Perusahaan kami Mitsubishi Motors Corporation sedang dalam pembicaraan dengan bank untuk menerima pinjaman 300 miliar yen untuk menjaga dana tetap ada," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (29/4/2020).
Menurut orang yang terlibat, Mitsubishi Motors meminta pinjaman total 200 miliar yen dari bank-bank besar seperti bank utama Mitsubishi UFJ Bank dan juga dari Bank Pembangunan Jepang (DBJ).
Baca: 5.500 Tenaga Medis Daftar Relawan Covid-19, Hanya 3.000 Orang yang Diterima
"Juga, di luar negeri, kami sedang dalam diskusi untuk menerima pinjaman sekitar 100 miliar yen, dan kami berencana untuk mengamankan total 300 miliar yen," ujarnya.
Mitsubishi Motors merevisi turun hasil keuangannya untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret, menghasilkan kerugian bersih 26 miliar yen, karena penjualan pasar Asia utama turun di seluruh dunia karena penyebaran infeksi virus corona .
Meskipun perusahaan tidak memiliki masalah dengan dana yang dimilikinya, perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan lebih banyak dana dalam persiapan untuk dampak yang berkepanjangan.
Dalam industri mobil, Toyota Motor Corp meminta agar mereka menetapkan batas pinjaman 1 triliun yen sejalan dengan bank-bank utamanya, dan Nissan Motor Co., Ltd. akan menerima pinjaman 500 miliar yen untuk saat ini.
Dan akan menerima pinjaman atau pinjaman baru sebagai dana cadangan berjaga-jaga di masa depan jika dampak berkepanjangan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com