TRIBUNNEWS.COM, SEOUL -- Militer Korea Selatan dan otoritas intelijen percaya pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un masih memimpin dan bekerja secara normal.
Demikian disampaikan sumber dari militer Korea Selatan mengatakan kepada Yonhap, Rabu (29/4/2020).
"Dalam jawaban atas pertanyaan dari beberapa anggota parlemen dari Komite Pertahanan Nasional tentang kesehatan Kim, Departemen Pertahanan, kepala staf gabungan dan otoritas intelijen menyampaikan penilaian mereka bahwa Kim menjalankan negaranya seperti biasanya," kata sumber.
Baca: Tepis Kim Jong Un Sakit Parah, Ini Aktivitas Terakhirnya Menurut Parlemen Rusia
Kim terakhir muncul di depan umum pada tanggal 11 April lalu, ketika ia memimpin pertemuan partai buruh yang berkuasa.
Menteri unifikasi Kim Yeon-Chul membuat penilaian yang sama pada pertemuan Parlemen pada Selasa (28/4/2020).
Ia mengatakan, laporan media Korea Utara menunjukkan Kim masih bekerja seperti biasanya, misalnya mengirim surat diplomatik.
Itu berarti kata dia, Kim masih melaksanakan tuggas negara dengan cara yang normal. Bukan sedang sakit parah dan kritis.
Pemerintah Korea Selatan juga tidak melihat tanda-tanda luar biasa ditunjukkan Korea Utara akhir-akhir ini, tatkala spekulasi kondisi kesehatan Kim menyebar lair di media massa.
Baca: 16 Tersangka Pelanggar PSBB Kota Pekanbaru Disidang Secara Online
Jauh sebelumnya Penasihat Keamanan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In memastikan Kim Jong un masih "hidup dan sehat."
"Posisi pemerintah kita tegas," kata penasihat khusus Presiden Korea Selatan itu dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu (26/4/2020).
"Kim Jong un masih hidup dan sehat," tegasnya.
Baca: Pekerjaan Terhenti Akibat Covid-19, Pasangan Penyuluh Jual Bahan Kebutuhan Pokok Berkostum Superhero
Penasehat Khusus Presiden Korea Selatan itu mengatakan, Kim Jong Un telah tinggal di Wonsan-Kota resor di timur negara itu-sejak 13 April lalu.
Ia menambahkan, "Tidak ada gerakan yang mencurigakan sejauh ini telah terdeteksi."
Hal senada juga disampaikan dua anggota parlemen Rusia menepis spekulasi memburuknya kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Anggota parlemen Rusia, Kazbek Taysaev, berkomunikasi dengan Dubes Korea Utara di Moskow dan parlemen Korea Utara.
Kazbek Taysayev mengepalai Kelompok Kerjasama Parlemen Rusia dengan Korea Utara.
Taysayev mengatakan Kim masih "terus bekerja" seperti yang terlihat dalam kegiatan yang dilaporkan misalnya, mengirim surat kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Demikian menurut laporan TASS, dilansir Yonhap, Rabu (29/4/2020).
"Saya berbicara dengan (kedutaan Korea Utara) hari ini. Kami menghubungi setiap hari," ujar Taysayev.
"Kim Jong-Un mengirimkan ucapan selamat kepada Presiden Afrika Selatan. Ini adalah ucapan selamat pribadinya," ujarnya.
Taysayev menegaskan, laporan tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un yang memburuk adalah salah.
Oleg Melnichenko, Kepala Kelompok Dewan Federasi Rusia yang bekerja sama dengan Parlemen Korea Utara, juga tidak percaya spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un, setelah mendapat informasi langsung dari duta besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong-Chol.
Dewan ini adalah majelis tinggi legislatif Rusia.
Melnichenko mengatakan bahwa ada tidak ada bukti untuk mengatakan Kim Jong Un sedang memiliki masalah kesehatan. Demikian kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan Selasa (28/4/2020).
Para anggota parlemen juga menegaskan, kalau Kim Jong Un jatuh sakit, maka Pyongyang "pasti" akan memberitahu Rusia.