Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Harga minyak mentah terus mengalami penurunan. Pada Selasa kemarin, minyak yang diperdagangkan di kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sekitar 10 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa dunia telah kehabisan tempat untuk menyimpan komoditas satu ini. Mewabahnya virus corona (Covid-19) berdampak pada merosotnya permintaan.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (29/4/2020), harga kontrak WTI untuk pengiriman Juni pun turun hampir 20 persen di New York Mercantile Exchange, melanjutkan penurunan signifikan pada sesi sebelumnya yang menghapus sekitar seperempat dari nilainya.
Sementara itu, patokan internasional untuk minyak mentah Brent diperdagangkan turun lima persen pada posisi 18,91 dolar AS per barel.
Perlu diketahui, pasar energi memang sedang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah mewabahnya pandemi.
Menurut sejumlah pengamat, Corona telah membuat permintaan global terhadap minyak turun drastis sekitar 30 persen.
Sedangkan, tingkat produksi masih jauh di atas permintaan pasar, sehingga dunia telah kehabisan ruang untuk menyimpan barel minyak tambahan.
Situasi ini pun memaksa produsen AS untuk mulai menyimpan minyak cadangan darurat.
Sebanyak lebih dari satu juta barel minyak dikirim ke penyimpanan Strategic Petroleum Reserve pada April ini.