TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 300.000 pekerja dari 13.000 perusahaan meninggalkan pekerjaannya di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
Hari berikutnya lebih banyak pekerja yang bergabung menuntut kebijakan durasi kerja delapan jam sehari.
Mereka berunjuk rasa di Chicago dan melibatkan lebih dari 100.000 orang.
Meski unjuk rasa awalnya berjalan damai, tetapi semua berubah ketika polisi Chicago dan para pekerja bentrok pada 4 Mei di Haymarket Square.
Tidak hanya pekerja yang terbunuh dan terluka, tetapi juga polisi karena ada tragedi pelemparan bom.
Peristiwa 4 Mei ini kemudian dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket atau Haymarket Riot.[1]
Perayaan 1 Mei atau May Day, meski bukan sebagi Hari Buruh, sudah berlangsung lama dan memiliki akar sejarah panjang.
Ada banyak festival yang digelar untuk merayakan hari 1 Mei ini.