TRIBUNNEWS.COM - Tentara Korea Utara dan Korea Selatan saling mengeluarkan tembakan di zona demiliterisasi Minggu (3/5/2020) pagi, Bloomberg mengabarkan.
Kedua belah pihak kini sedang berbicara melalui jalur komunikasi militer.
Tentara Korea Utara menembaki pos pengamanan militer Korea Selatan beberapa kali sekitar jam 7.41 pagi waktu setempat.
Aksi Korea Utara itu membuat Korea Selatan menembak balik.
Korea Selatan juga mengirimkan peringatan verbal, menurut Joint Chiefs of Staff.
Tidak ada korban atau kerusakan peralatan yang dilaporkan di Korea Selatan.
Bentrokan ini terjadi sehari setelah media pemerintah Korea Utara melaporkan kemunculan perdana Kim Jong Un di depan publik yang sempat menghilang selama tiga minggu.
Ketidakhadiran Kim Jong Un telah memicu spekulasi global tentang kesehatannya.
Sementara para pejabat AS mengatakan mereka diberi tahu Kim dalam kondisi kritis setelah menjalani prosedur kardiovaskular, seorang penasihat kebijakan luar negeri Korea Selatan kemudian mengatakan Kim "hidup dan sehat."
Korea Utara dan Korea Selatan sebelumnya saling melakukan tembakan di zona demiliterisasi yang dijaga ketat, yaitu pada tahun 2014 ketika Kim Jong Un tidak terlihat di depan umum selama lebih dari sebulan.
Ratusan ribu tentara dari kedua sisi perbatasan menjaga zona demiliterisasi yang membagi dua semenanjung.
Zona demiliterisasi merupakan "warisan" perang 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Fakta-Fakta 'Hilangnya' Kim Jong Un, Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia hingga Muncul Kembali
Pada Jumat (1/5/2020) media pemerintah Korea Utara (KCNA) melaporkan bahwa Pemimpin Tertinggi, Kim Jong Un datang meresmikan sebuah pabrik.
Kabar ini mengejutkan banyak pihak terutama berbagai media internasional yang kurang dari sebulan melaporkan rumor hilangnya Kim Jong Un.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan Kim telah melakukan kunjungan inspeksi pada Jumat lalu untuk memperingati Hari Buruh Internasional, May Day.
Kim berada di sana bersama sang adik, Kim Yo Jong serta pejabat tinggi Kim Jae Ryong, Pak Pong Ju, Kim Dok Hun, Pak Thae Song, dan Jo Yong Won, sebagaimana dikutip dari NK News.
Baca: Kim Jong Un Akhirnya Muncul, Begini Skenario yang Mungkin Terjadi selama Dia Menghilang
Baca: Donald Trump Klaim Punya Fakta Soal Menghilangnya Kim Jong Un : Saya Tahu Segalanya
Pemimpin diktator itu memotong pita sebagai tanda peresmian di sebuah pabrik berjarak 50 km utara Pyongyang.
"Dia menetapkan tugas dan cara untuk mengembangkan industri kimia kita dalam orientasi yang benar seperti yang disyaratkan oleh abad baru termasuk membangun kembali dan memperbarui pabrik pupuk secara keseluruhan, dan membangun lebih banyak basis industri kimia," lapor KCNA.
Namun laporan itu sama sekali tidak membahas perihal kesehatan Kim Jong Un.
Foto-foto Kim Jong Un di acara tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa pemimpin Korut itu mungkin dalam kesehatan yang sangat buruk.
Berikut fakta-fakta menghilangnya Kim Jong Un hingga muncul yang terkonfirmasi menurut Daily NK:
1. Terakhir muncul pada 11 April
Sebelum dilaporkan menghilang dan kritis oleh media Daily NK, Kim Jong Un terakhir kali terlihat pada 11 April 2020 lalu.
Saat itu Pemimpin Tertinggi Korea Utara ini sedang memimpin rapat partai berkuasa, Politbiro.
2. Tidak menghadiri The Day of The Sun
The Day of The Sun adalah acara yang sekaligus menjadi libur nasional Korea Utara untuk memperingati ulang tahun pendiri Korut, Kim Il Sung.
Diketahui dia adalah kakek dari Kim Jong Un, pemimpin saat ini.
Acara itu jatuh pada 15 April lalu, namun tidak seperti biasanya Kim Jong Un tidak terlihat dalam perayaannya.
Menjadi sebuah hal yang tidak lazim mengingat Korea Utara sangat menyanjung pemimpinnya hingga menganggapnya tuhan, dan Kim Jong Un justru absen pada waktu itu.
3. Kim Jong Un kirim surat kepada Presiden Suriah
Pada Rabu (22/4/2020) lalu, Kim Jong Un dikabarkan mengirim surat kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Namun surat itu tidak langsung melaluinya, tapi dari orang lain atas nama Kim Jong Un.
Dalam suratnya, Kim menyampaikan terima kasih kepada Presiden Suriah atas ucapan ulang tahunnya kepada sang kakek, Kim Il Sung.
Menurut laporan Tribunnews sebelumnya, Presiden Suriah mengirim ucapan selamat kepada Kim pada 11 April lalu.
Pesan itu berisi ucapan selamat ulang tahun kepada pendiri Korea Utara, Kim Il Sung yang memerintah dari 1948 sampai wafat pada 1994 silam.
"Dalam suratnya itu, Kim Jong-un menyampikan terima kasih yang mendalam atas surat dan ucapan selamat yang tulus dari Presiden Suriah Bashar al Assad dan mencerminkan rasa hormat yang hangat kepada Presiden Kim II Sung," bunyi laporan kantor berita Korea Utara KCNA, seperti dikabarkan Yonhap, Kamis (24/4/2020).
4. Kim Jong Un kirim pesan pada pekerja pariwisata
Senin (27/4/2020) lalu, Kim Jong Un dilaporkan mengirim pesan terima kasih kepada pekerja konstruksi di Zona Wisata Pesisir Pantai Wonsan-Kalma.
Sama seperti surat kepada Presiden Suriah, Kim menyampaikannya melalui orang lain atas namanya.
Menurut Fox News, media pemerintah Korea Utara menyampaikan pesan terima kasih dari sang diktator dalam liputan beritanya.
Namun di dalam laporan sama sekali tidak menyinggung kondisi kesehatan Kim.
"Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un yang terhormat telah menyampaikan terima kasihnya kepada para pekerja dan pejabat di lokasi pembangunan resor wisata Wonsan-Kalma," kata pembaca berita di Stasiun Penyiaran Pusat Korea.
Laporan serupa dilakukan oleh Rodong Sinmun, surat kabar utama Korut, menurut Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.
5. Muncul lagi untuk meresmikan pabrik
Setelah lebih dari 20 hari menghilang, Kim Jong Un muncul kembali pada peresmian sebuah pabrik di utara Pyongyang pada Jumat (1/5/2020).
Kantor berita KCNA melaporkan bahwa Kim mendatangi pembukaan pabrik pupuk untuk memotong pita dan meresmikannya.
Media itu juga bercerita orang-orang di pabrik yang bersorak gembira karena Kim akhirnya muncul.
Diktator Korea Utara itu memotong pita untuk menandai resminya tempat tersebut.
Seiring dengan itu,orang -orang yang menghadiri acara itu berteriak 'Hore' dan memuji Kim.
"Hore untuk Pemimpin Tertinggi yang memimpin pawai semua orang untuk mencapai tujuan besar kemakmuran," jelas kabar KCNA.
Kim dikabarkan merasa puas dengan sistem produksi pabrik dan memujinya karena berkontribusi pada kemajuan industri kimia dan produksi pangan negara.
Tidak hanya berupa laporan tertulis, media Korut juga merilis sejumlah foto yang menampilkan Kim sumringah diantara para pejabat dan terlihat Kim Yo Jong, adiknya.
Fakta-fakta ini berasal dari laporan media internasional melalui media pemerintah Korea Utara (KCNA).
Kemunculan Kim di muka publik seakan mematahkan semua rumor tentang kesehatannya selama ini.
Rangkaian Rumor Kim Jong Un selama Absen dari Media
Rumor kesehatan Kim berawal dari ketidakhadirannya dalam acara kelahiran kakeknya, Kim Il Sung pada 15 April silam.
Kemudian Daily NK mengklaim Kim menjalani operasi jantung pada 12 April.
Ini adalah media pertama yang membahas kondisi kesehatan Kim pada April lalu.
Setelah itu laporan media internasional latah memberitakannya hingga trending di media sosial.
Intelijen AS berusaha keras mencari tahu kabar sebenarnya kondisi Kim Jong Un.
Wartawan dari China, Shijian Xingzou mengklaim, Kim sudah meninggal dunia berdasarkan info seorang sumber terpercaya.
Sementara itu media Jepang, Shukan Gendai mengklaim, Kim mencengkeram dadanya dan jatuh pingsan.
Seorang anggota rombongannya memberikan CPR dan melarikannya ke rumah sakit.
Namun, diktator itu sakit parah karena prosedur operasi yang tertunda atau gagal, berdasarkan kabar itu.
Laporan lain berasal Beijing mengatakan, ada kesalahan yang terjadi selama operasi jantung karena ahli bedah gemetar ketakutan.
Rumor lain mengatakan, Kim Jong Un tinggal di mansion mewahnya di Wonsan karena penasihatnya terjangkit Covid-19.
Baca: 20 Hari Menghilang hingga Dikira Meninggal, Kim Jong Un Muncul Resmikan Pabrik
Baca: Kemunculan Perdana Kim Jong Un setelah Menghilang Mendapat Tanggapan Pengamat
Sebuah gambar satelit yang dirilis pengamat Korea Utara memperlihatkan kereta lapis baja pribadi Kim terparkir di sebelah mansion itu.
Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien pada Rabu lalu mengatakan, pemerintahan Trump sedang memantau dengan intens perihal kesehatan Kim.
Di lain pihak, Korea Selatan melaporkan tidak ada hal yang mencurigakan dari negara tetangganya itu.
(Tribunnews.com/Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani/Srihandriatmo Malau)