TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden AS Mike Pence tidak berencana untuk melakukan karantina mandiri.
Sebelumnya, sekretarisnya dinyatakan positif mengidap Covid-19, pada Jumat (8/5/2020).
Dikutip Tribunnews dari CNN, Kantor Mike Pence mengatakan, dia justru berencana untuk berada di Gedung Putih pada Senin, (11/5/2020).
Lebih jauh, Juru bicara Mike Pence, Devin O'Malley mengatakan, Wakil Presiden akan terus mengikuti saran dari Unit Medis Gedung Putih dan tidak dalam karantina.
"Selain itu, Wakil Presiden Mike Pence telah dites negatif, ia berencana untuk berada di Gedung Putih pada Senin, (11/5/2020)" ungkap O'Malley dalam pernyataan.
Baca: Donald Trump dan Mike Pence Tes Corona Tiap Hari Setelah 2 Staf Gedung Putih Terkonfirmasi Covid-19
Baca: Korsel Kirim 2 Juta Masker ke AS Bantu Lawan Pandemi
Untuk diketahui, pengumumkan tersebut muncul ketika Gedung Putih terus mendesak para gubernur untuk mulai membuka kembali negara bagian.
Seorang pejabat mengatakan, ada sensitivitas ekstrim di Gedung Putih pada saat ini.
Para pejabat mengakui kontradiksi dalam memberitahu negara bagian untuk membuka kembali pembatasan.
Baca: Wakil Presiden AS, Mike Pence Menghindari Pertemuan setelah Stafnya Positif Corona
Baca: Donald Trump dan Mike Pence Tes Corona Tiap Hari Setelah 2 Staf Gedung Putih Terkonfirmasi Covid-19
Sementara, Gedung Putih meningkatkan protokol untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lebih lanjut, pejabat itu mengatakan, jadwal Mike Pence mungkin akan lebih ringan beberapa hari mendatang.
Tetapi, ia melanjutkan Mike Pence tidak melakukan karantina mandiri secara penuh.
Suasana Hati Donald Trump
Secara terpisah, menurut orang yang berbicara dengan Trump, dalam percakapan akhir pekan ini, Presiden AS menyatakan keprihatinannya.
Trump dikabarkan menyuarakan rasa frustasi mengingat dua staf Gedung Putih dinyatakan positif mengidap virus corona.
Dia bertanya mengapa valetnya tidak diperintahkan untuk memakai masker sebelumnya.
Secara terpisah, Trump percaya, rebound ekonomi hanya akan datang ketika gubernur memutuskan untuk mencabut pembatasan.
Tetapi masih khawatir apabila tanda-tanda virus corona muncul kembali.
Pada saat yang sama, Donald Trump tahu orang-orang tidak ingin berada di dekat siapa pun yang belum diuji untuk Covid-19.
Berdasar penuturan orang yang berbicara dengan Donald Trump, Presiden AS itu dikabarkan kesulitan ketika berkomunikasi dengan beberapa orang di Gedung Putih.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)