News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wuhan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama setelah Lebih dari Satu Bulan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Wuhan, episentrum wabah virus corona muncul pertama kali telah melonggarkan lockdown pada 8 April 2020. Kurang lebih 11 juta penduduk dikarantina selama 76 hari demi menekan penyebaran virus corona. Terkait hal ini, para ahli berhati-hati dan memperingatkan kemungkinan gelombang wabah virus corona kedua

TRIBUNNEWS.COM - Episentrum wabah virus corona, Wuhan, China melaporkan kasus baru pertamanya setelah lebih dari satu bulan, Minggu (10/5/2020).

Komisi Kesehatan kota Wuhan mengumumkan laki-laki 89 tahun dengan riwayat masalah kesehatan, dinyatakan positif mengidap virus corona, Sabtu (9/5/2020).

Pria tersebut diketahui memilki gejala, sementara sang istri dinyatakan positif tanpa gejala.

Dikutip Tribunnews dari Business Insider, Minggu (10/5/2020), beberapa anggota masyarakat lainnya juga dicatat sebagai kasus tanpa gejala.

Lebih lanjut, Komisi Kesehatan mengatakan, lelaki tua itu tinggal di distrik Dongxihu.

Baca: Amerika Kesulitan Tangani Covid-19, Donald Trump Harus Jalani Tes Virus Corona Setiap Hari

Baca: Luhut: TKA Asal China Akan Masuk Indonesia pada Bulan Juni-Juli 2020

ilustrasi virus corona - Wuhan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama setelah Lebih dari Satu Bulan (Freepik)

Diketahui, sebelumnya dia tinggal di daerah, di mana 20 orang lainnya dinyatakan positif terkena virus corona.

Mengenai hal ini, tingkat resiko untuk distrik dia tinggal dinaikkan menjadi Sedang, Minggu (10/5/2020).

Kasus Pertama Sejak 3 April 2020

Menurut CNN, kasus baru ini merupakan yang pertama dilaporkan di Wuhan sejak 3 April 2020.

Lebih lanjut, Wuhan telah melaporkan total 50.334 kasus virus corona.

Pada pertengahan April, Business Insider melaporkan, Wuhan merevisi jumlah kematiannya, meningkatkannya hingga 50 persen.

Jumlah yang keluar dari Tiongkok telah berulang kali dipertanyakan, terutama oleh pejabat AS.

Secara terpisah, China berpendapat, jumlahnya rendah karena mengambil tindakan tegas.

Sebagaimana diketahui, China mengarantina ketat kota dengan penduudk 11 juta orang pada 23 Januari-8 April 2020 kemarin.

Baca: Menlu Retno Marsudi Mengutuk Ekploitasi ABK WNI di Kapal Ikan China dan Janji Usut hingga Tuntas

Baca: China Laporkan Kenaikan Kasus Baru Covid-19 di Wuhan Setelah Sebulan Bebas Kasus

ILUSTRASI - Personel keamanan yang mengenakan APD berdiri di depan Rumah Sakit Leishenshan Wuhan di Wuhan, di provinsi Hubei tengah Cina pada 11 April 2020. (Noel Celis / AFP)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini