TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Sudan Selatan Riek Machar dan sang istri yang menjabat Menteri Pertahanan Angelina Tenny dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Dikatakan bahwa sejumlah staf kantor dan pengawalnya juga dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Dikutip Tribunnews dari Gulf News, dalam siaran televisi pemerintah, Machar mengatakan, dia melakukan karantina mandiri selama 14 hari di kediamannya.
Lebih jauh, sejauh ini Sudan Selatan telah mencatat 290 kasus infeksi virus corona dan empat kematian.
Pekan lalu, pihak berwenang melaporkan dua kasus Covid-19 di sebuah kamp di luar Ibu Kota Juba.
Baca: Fakta Unik Lesotho, Negara dengan Tingkat Melek Huruf Tertinggi di Afrika
Baca: Tanganyika, Danau Penuh Buaya di Afrika yang Terbentuk Jutaan Tahun yang Lalu
Kabar tersebut lantas menimbulkan kekhawatiran antara para pekerja kemanusiaan apabila Covid-19 menyebar di pemukiman yang padat.
Terkait hal ini, Komite Internasional Palang Merah di Sudan Selatan, James Reynolds angkat bicara dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat prihatin ada beberapa kasus yang dikonfirmasi positif di kamp di luar Juba," ungkap Reynolds.
"Ada puluhan ribu pengungsi internal yang tinggal di sana," tambahnya.
"Mereka hidup di ruang yang sempit," terangnya.
Reynold menambahkan, langkah-langkah seperti menjaga jarak sosial dan mencuci tangan secara teratur tidka mudah diterapkan di kamp pengungsi tersebut.
Baca: Deretan Fakta Unik Ghana, Raja Prajurit dari Afrika Barat
Baca: Sudan Tunjuk Duta Besarnya untuk Amerika Serikat, Kali Pertama dalam 20 Tahun
Update Covid-19 19 Mei 2020
Menurut data dari worldometers.info, Total kasus virus corona di AS telah menembus angka 1.550.294 pasien.
Sementara total kematian di AS mencapai 91.981 jiwa dan pasien sembuh ada 356.383 orang.