"Melalui panggilan telepon lanjutan, pasien melaporkan bahwa batuk dan mialgia-nya perlahan-lahan sembuh."
"Dia oun tidak demam lebih tinggi dari 37,8 derajat Celcius," tulis para peneliti.
Oleh karena itu, para dokter dikejutkan oleh beberapa presentasi yang tidak biasa dalam gejala pasien.
Di antaranya, pasien mengembangkan badai sitokin dalam beberapa jam setelah serangan penyakit, sesuatu yang jarang terjadi begitu cepat.
Para dokter juga bingung dengan tidak adanya virus dalam sampel pernapasan atas bahkan pada puncak infeksi.
Kasus ini pun jelas menambah misteri tentang Covid-19.
(Tribunnews.com/Maliana)