News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

AS Kirim 200 Ventilator ke Rusia Bantu Krisis Pandemi Corona, Harap Hubungan 2 Negara Lebih Baik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar wajah Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) pada Boneka Matryoshka Rusia terlihat dijual di flea market di Moskow, Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan mengirim 200 ventilator ke Rusia mengingat krisis pandemi corona yang tengah dihadapi.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir PutinĀ berbicara melaluiĀ panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, dalam percakapan telepon tersebut, Putin meminta bantuan kepada Trump.

Dikutip Tribunnews dari CNBC, AS kabarnya akan mengirim ventilator ke Rusia pekan ini.

Lebih lanjut, terkait permintan ventilator Rusia, Juru bicara Gedung Putih memberikan keterangan.

"Menanggapi permintaan bantuan Presiden Putin, Presiden Trump menawarkan untuk menyumbangkan dan mengirimkan 200 ventilator kepada Rusia," kata Juru bicara tersebut.

"50 ventilator pertama sedang diproduksi oleh pabrikan di AS, dan diharapkan siap untuk pengiriman 20 Mei 2020," tambah juru bicara itu.

Baca: Kabar Gembira di Tengah Pandemi, AIRCOV-19 Ventilator Berbiaya Rendah

Baca: Banyak Warga yang Terinfeksi Covid-19 di Rusia Namun Angka Kematian Sangat Rendah

Meningkatkan Hubungan AS-Rusia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, pada Juli 2018. (Chris McGrath/Getty Images)

Di saat bersamaan, AS mengatakan pengiriman bantuan medis ke Rusia merupakan bagian dari langkah yang diambil untuk membantu sekutu globalnya.

Selain itu, AS juga berharap ada peningkatan hubungan antara AS-Rusia, yang telah tegang dalam beberapa tahun terakhir.

Mengingat sebelumnya, pada 2014 soal pencaplokan Krimea dari Ukraina dan ikut campur dalam Pemilihan AS (2016).

Keduanya mendapat kecaman internasional dan menyebabkan Rusia mendapat sanksi ekonomi.

"Amerika Serikat berharap hubungan lebih baik dengan Rusia di banyak bidang dan pintu dialog tetap terbuka," ungkap Juru bicara itu.

"Kita smeua harus bekerja bersama untuk mengatasi ancaan yang tidak mengenal batas ini," katanya.

"Amerika Serikat dan Rusia tleah memberikan bantuan kemanusiaan satu sama lain selama masa kriris dan tidak diragukan lagi akan melakukannya lagi di masa depan," papar Juru bicara tersebut.

Baca: PMI Bakal Salurkan Bantuan Ventilator dari Gesit Foundation

Baca: Jokowi Minta Alat Tes PCR hingga Ventilator Buatan Lokal Segera Diproduksi Secara Massal

Covid-19 dan Bantuan Medis

Lebih jauh, Rusia telah mencatat lebih dari 300.000 kasus infeksi pada Kamis (21/5/2020).

Jumlah yang dilaporkan itu menempatkan posisi Rusia di bawah AS dalam hitungan infeksi secara global.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, AS telah melaporkan lebih dari 1,5 juta kasus infeksi.

Selanjutnya, perminttan Moskow untuk bantuan medis ini datang setelah mengirim bantuan kemanusiaan ke AS pada awal April 2020 kemarin.

Rusia mengirimkan satu muatan perbekalan medis, termasuk ventilator.

Aksi bantuan tersebut mendapat kritikan.

Para kritikus mengatakan, Rusia telah mengirim pasokan medis sebagai cara untuk melunakkan sikap AS mengenai sanksi terharap Rusia.

Baca: Sang Manajer Ungkap Kepedulian Pemimpin Rusia Soal Kondisi Ayah Khabib Nurmagomedov

Baca: Produsen Mobil Terbesar di Rusia, AvtoVAZ Kembali Memulai Produksinya 18 Mei Besok

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini