TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan Turki harus beradaptasi dengan New Normal.
"Kita harus terbiasa dengan masker," kata Ibrahim Kalin yang dikutip Anadolu Agency dari stasiun televisi lokal NTV.
"Turki akan menulis sejarah ketika pandemi virus corona berakhir," ungkapnya.
Secara terpisah, Kalin juga angkat bicara soal pariwisata Turki.
Ia mengatakan, negara tersebut ingin membuka pariwisata sesegera mungkin.
"Kami tidak dapat membiarkan hal negatif mempengaruhi citra positif kami selama pandemi," ungkapnya.
"Turis akan dites sebelum naik pesawat dalam perjalanan ke Turki," tambahnya.
Baca: Penduduk di 81 Provinsi di Turki Dilarang Tinggalkan Rumah 3 hari selama Libur Lebaran
Baca: Lewat Video Conference, PM Jepang Menghadiri Upacara Pembukaan Rumah Sakit Kota Başakşehir Turki
Menurut Kalin, semua negara juga telah melalui tahap uji sosio-ekonomi selama pandemi ini berlangsung.
"Saya pikir Turki telah lulus dan sukses (menangani pandemi)," tutur Kalin.
Turki Tidak akan Mentolerir Ancaman
Beralih ke Libya, Kalin bersikeras tentang dukungan Ankara terhadap pemerintah Turki.
"Turki tidak akan mentolerir ancaman Khalifa Gaftar, atau siapa pun," tambahnya.
"Dalam hal perjanjian yang kami buat, kami berada di tanah yang sangat sah di Libya, dan akan terus memberikan dukungan pemerintah Libya," paparnya.
Mengenai Suriah, Kalin mengatakan, Turki tidak akan mentolerir ancaman kelompok Kurdi Suriah ke PKK/YPG.