News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pariwisata Jepang Anggarkan 1,8 Triliun Yen, Kampanye 6 Bulan Harga Khusus Tiket Pesawat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Kazuyoshi Akabane.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Beberapa waktu lalu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan anggaran khusus untuk menghidupkan kembali pariwisata Jepang dengan nilai 1,8 triliun yen, khususnya 6 bulan pertama setelah pandemi corona berakhir.

"Sementara dengan tegas kita akan berusaha mencegah penyebaran penyakit menular, dimulainya kembali secara bertahap dan promosi pariwisata di luar kebijakan dasar. Saya ingin melanjutkan dengan semua langkah yang mungkin sambil mempertimbangkan jalan menuju keberhasilan ekonomi lewat pariwisata," kata Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Kazuyoshi Akabane, Selasa (26/5/2020).

Pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan langkah stimulus konsumen yang disebut "Go To Campaign" selama enam bulan setelah penyebaran infeksi berakhir, menargetkan pariwisata, transportasi, makanan dan minuman serta bisnis acara.

"Ada juga permintaan dari industri pariwisata dan daerah pedesaan untuk memulai lebih awal. Ini akan memakan waktu tertentu, tetapi setelah persiapan selesai, jika para ahli baik-baik saja, saya ingin memulai bisnis pariwisata dengan segera," kata Akabane.

Baca: 2.000 Warga Ekuador Berdemo di Jalanan, Tak Setuju Kebijakan Pemerintah saat Pandemi Corona

Dia juga mengatakan akan memutuskan kapan akan memulai langkah-langkah stimulus konsumen dengan mendengarkan pendapat para ahli.

"Apabila telah diputuskan nantinya, dengan anggaran khusus tersebut selama 6 bulan wisatawan asing dapat ke Jepang kembali dengan tiket pesawat khusus diskon sedikitnya 30 persen, kemungkinan setengah harga," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (26/5/2020).

Masih belum diketahui kapan bisa dimulai kampanye promosi tersebut sambil melihat situasi kondisi pandemi corona yang masih belum selesai, dan menantikan vaksin anti corona yang masih terus dipersiapkan untuk uji klinis mulai Juli 2020.

Total anggaran Jepang untuk mengantisipasi pandemi corona termasuk insentif serta subsidi ke dunia bisnis perekonomian mencapai lebih dari 200 triliun yen, terbesar dalam sejarah 100 tahun perekonomian Jepang serta memakan biaya hampir 40 oersen dari GDP (Gross Domestic Product) Jepang saat ini.

Baca: Rela Ditutupi Terpal di Angkutan Barang di Malang, Tiga Pemudik Ini Harus Balik ke Sidoarjo

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini