TRIBUNNEWS.COM - Penduduk Sydney timur dikejutkan dengan tumpukan masker bedah dan sejumlah benda lainnya di pinggiran pantai.
Hal itu terjadi setelah ada 40 kontainer pengiriman yang jatuh dari kapal barang akhir pekan lalu.
APL England kehilangan muatannya di laut lepas pada Minggu lalu.
Kapal itu berjalan dari China menuju Melbourne, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Namun insiden ini memaksa kapal APL England putar balik untuk kembali ke Brisbane.
Baca: Australia Barat Dilanda Badai, Kecepatan Angin Lebih dari 100 Km per Jam
Baca: 10 Keajaiban Alam di Australia, Mulai Great Barrier Reef hingga Shark Bay
Kontainer yang berjatuhan di laut itu menampung berbagai barang termasuk peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dan persediaan medis.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia telah menerima laporan tentang masker wajah yang basah di antara Pantai Magenta dan The Entrace di utara Sydney.
"Ini (laporan) berkorelasi dengan pemodelan drift puing-puing dan konsisten dengan barang-barang yang tercantum pada manifes kargo kapal," kata manajer umum AMSA operasi Allan Schwartz pada Selasa lalu.
Direktur eksekutif New South Wales Maritime, Alex Barrell mengatakan kotak ducting fleksibel, yang biasa digunakan dalam sistem pemanas dan pendingin, hanyut ke darat di Bondi dan Long Bay, Selasa.
Masyarakat pantai timur berusaha membersihkan puing-puing itu pada Rabu pagi waktu setempat.
Mereka khawatir jumlah besar plastik dapat membahayakan kehidupan laut setempat.
"Saya melihat artikel tentang pengiriman tadi malam. Saya tidak bisa tidur nyenyak."
"Saya mengatur alarm dan berjanji pada diri sendiri saya akan turun dan melakukan apa yang saya bisa," kata Aliy Pott, salah seorang penduduk setempat.
Aliy mengatakan seluruh sisi kiri pantai tertutup masker-masker medis ini.