TRIBUNNEWS.COM, MINNEAPOLIS - Kerusuhan yang terjadi di Minneapolis, Amerika Serikat belum bisa dikendalikan aparat keamanan.
Presiden AS Donald Trump pun memerintahkan pengerahan ratusan tentara Garda Nasional, polisi militer Angkatan Darat, patroli federal guna mengatasi kerusuhan di kawasan tersebut.
Aksi protes dan kerusuhan sosial telah memasuki hari ke-4 menyusul pembunuhan George Floyd, warga Afro Amerika di tangan polisi Minneapolis, Senin (25/5/2020).
Baca: Kerusahan Melanda Hampir Seluruh Wilayah Amerika: di Atlanta Mobil Polisi Dibakar
Floyd kehabisan napas saat lehernya ditindih lutut polisi yang menangkapnya atas laporan penggunaan uang palsu. Polisi menuduh Floyd melawan saat ditangkap.
Baca: Kematian Warga yang Diinjak Polisi Picu Gelombang Kerusuhan di Minneapolis Amerika Serikat
Rekaman detik-detik terakhir Floyd sebelum meninggal direkam warga yang menyaksikan kejadian itu. Floyd berkali-kali mengeluh ia tidak bisa bernapas karena lehernya ditindih.
Kota Minneapolis dan tetangganya, St John, telah diberlakukan pembatasan gerak warga sepanjang Jumat (29/5/2020) hingga Sabtu (30/5/2020) hari ini.
Perkembangan lain, di Detroit, pasukan keamanan tadi malam waktu setempat atau pagi WIB, dikabarkan menembak mati seorang pemuda di jalanan.
Pemuda yang belum disebutkan identitasnya itu tertembak di tengah kerumunan massa sekitar pukul 22.30 waktu setempat.
Namun polisi Detroit tidak dapat mengkonfirmasi apakah korban bagian dari pemrotes atau bukan. Namun penembakan itu terjadi di pusat kota tempat berlangsungnya protes.
Kepala Kepolisian Detroit James Craig mengatakan seseorang telah ditangkap setelah mencoba untuk menabrak seorang perwira.
“Saya tidak akan berdiri dan membiarkan segelintir penjahat datang ke sini, menyerang petugas kami, dan membuat komunitas kami tidak aman. Ketahuilah, kita tidak akan mentolerirnya, ”kata Craig.
Pengerahan militer mengatasi rusuh massa ini pertama dilakukan sesudah terakhir trjadi saat rusuh sosial di Los Angeles 1992.
Pemerintah federal juga telah menyiagakan pasukan militer di North Carolina dan New York, mengantisipasi kejadian buruk serupa di Minneapolis.
Sementara aksi unjuk rasa terjadi di berbagai kota besar di Amerika, termasuk kehadiran warga yang berusaha mengepung Gedung Putih.