TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kabar mengejutkan beredar menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Keluarga dilarikan ke bunker bawah.
Hal itu disebut dilakukan selama protes massa dalam kasus tewasnya seorang pria bernama George Floyd.
Protes dilakukan selama tiga malam berturut-turut protes di luar Gedung Putih
Dilansir dari Mirror.co.uk, namun rupanya kabar tersebut dibantah oleh sang Presiden.
Presiden membantah laporan bahwa dia dan keluarganya dilarikan ke bunker bawah tanah.
Di mana notabene bunker tersebut yang digunakan di masa lalu selama ancaman teroris.
Trump kemudian mmberikan cuitannya di twitter mengklaim kabar tersebut itu adalah "Fake News".
Namun menurut Fox News Trump dikirim ke bunker bawah tanah Gedung Putih, yang digunakan di masa lalu selama ancaman teroris, tetapi hanya untuk "waktu singkat".
Dan juga ketika ratusan demonstran berkumpul di luar gerbang Gedung Putih pada Jumat malam, agen dinas rahasia membawa presiden dan keluarganya ke bunker keselamatan, menurut New York Times.
Itu terjadi ketika penasihat keamanan nasional Trump mengumumkan bahwa presiden tidak akan mencari kendali atas Pengawal Nasional dalam menanggapi demonstrasi kekerasan.