TRIBUNNEWS.COM - Aksi protes atau demontrasi atas kematian George Floyd di Ameika Serikat semakin memanas.
Beberapa oknum pendemo nampaknya memanfaatkan kericuhan untuk menjarah barang-barang di beberapa toko.
Hal tersebut membuat pemilik toko minuman keras di California, Amerika Serikat, mempersenjatai dirinya dan karyawan dengan senapan berjenis AR-15.
AR-15 adalah senapan serbu yang juga dikenal dengan nama lain M16.
Dikutip dari Britannica.com, AR-15 adalah senapan serbu yang dikembangkan oleh Eungene Stoner, insinyur asal Amerika dari perusahaan ArmaLite Inc.
Pada akhir 1950-an, AR-15 merupakan senapan yang cukup populer lantaran ringan, akurat, dan berkualitas.
Senapan tersebut telah digunakan oleh pasukan Angkatan Udara Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di pertengahan 1960.
Namun saat ini, penduduk sipil Amerika Serikat telah diperbolehkan memiliki senapan AR-15 untuk melindungi dirinya sendiri.