News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Bela George Floyd: Para Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok di Luar Kedutaan AS di Yunani

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo Bela George Floyd: Para Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok di Luar Kedutaan AS di Yunani

TRIBUNNEWS.COM - Polisi dan pengunjuk rasa di Ibu Kota Yunani, Athena, bentrok di luar kedutaan AS selama protes kematian George Floyd.

Sebagaimana diketahui, George Floyd merupakan seorang Afrika-Amerika yang dibunuh oleh polisi di negara bagian Minnesota, AS.   

Dikutip Tribunnews dari Anadolu Agency, para demonstran memegang spanduk bertuliskan kata-kata terakhir Floyd "Aku tidak bisa bernafas" dan meneriakkan slogan-slogan menentang tindakan rasis. 

Menurut polisi, para pengunjuk rasa melemparkan bom api dan melempari para petugas polisi dengan batu di luar kedutaan.

Polisi merespons dengan putaran gas air mata ke arah para demonstran.

Baca: Apakah Trump Bisa Kerahkan Militer Gara-gara Kasus George Floyd?

Baca: Selain George Floyd, Polisi Minneapolis Telah Buat 44 Orang Tak Sadarkan Diri dengan Pengekang Leher

Demo Bela George Floyd: Para Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok di Luar Kedutaan AS di Yunani (Ayhan Mehmet - Anadolu Agency)

Ribuan Orang di London Turun ke Jalan Membela George Floyd

Sebelumnya diberitakan, ribuan orang berkumpul di London, Minggu (31/5/2020) untuk memberikan dukungan kepada demonstran AS yang memprotes kematian George Floyd.

Pada pemrotes bersatu dan menyerukan, "Tidak ada keadilan! Tidak ada kedamaian!" dengan mengangkat plakat yang bertuliskan, "Berapa banyak lagi?".

Mereka berkumpul di Trafalgar Square dan mengabaikan aturan pemerintah Inggris terkait pedoman jarak sosial selama Covid-19.

Aparat kepolisian dilaporkan tidak menghentikan mereka.

Dikutip Tribunnews dari Time, demonstran kemudian berbaris di Kedutaan Besar AS.

Barisan petugas kepolisian juga terlihat mengepung gedung.

Beberapa ratus orang duduk di jalan dan mengangkat plakat.

ILUSTRASI - Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat.  (AFP/Seth Herald)

Pemrotes Padati Berlin, Jerman

Secara terpisah, Kedutaan AS di Berlin, Jerman juga menjadi tempat berkumpulnya masa, Sabtu (30/5/2020).

Para demonstran mengangkat plakat bertuliskan pesan: "Keadilan untuk George Floyd."

Aparat kepolisian mengatakan, aksi tersebut diselenggarakan melalui media sosial.

Skalanya pun lebih besar dari yang dibayangkan, tetapi tidak ada penangkapan.

Baca: Ribuan Orang di London dan Jerman Bergabung dengan AS Memprotes Kematian George Floyd

Baca: Derek Chauvin Pindah ke Penjara Berkeamanan Maksimum karena Kekhawatiran Covid-19

Secara terpisah, surat kabar Bild di Jerman pada Minggu, memuat tajuk sensasional, "Polisi pembunuh ini membakar Amerika", dengan panah yang menunjuk ke foto Derek Chauvin.

Sebagaimana diketahui, George Floyd menghembuskan napas terakhirnya di tangan Derek Chauvin.

Kini Derek Chauvin, yang memiliki jabatan Perwira Polisi itu telah dipecat.

Dalam kematian George Floyd, Derek Chauvin dituduh melakukan pembunuhan tingkat tiga.

Dalam foto yang dirilis Penjara Hennepin County pada 31 Mei 2020, nampak Derek Chauvin ketika diambil tampak depan dan samping. Mantan polisi Minneapolis itu dituding membunuh George Floyd, setelah videonya menindih leher pria kulit hitam berusia 46 tahun selama hampir sembilan menit viral di media sosial. (AFP PHOTO/Hennepin County Jail/HANDOUT)

Adik George Floyd Minta Pemrotes Hentikan Penjarahan

Terrence Floyd, saudara laki-laki George Floyd berbicara di depan umum untuk pertama kalinya, Senin (1/6/2020).

Ia berkumpul bersama ratusan orang di Minneapolis, tempat George Floyd terbunuh.

Terrance meminta para pemrotes untuk berhenti menjarah di Minneapolis dan di seluruh negeri.

"Apa yang kami lakukan? Itu (menjarah) sama sekali tak akan mengembalikan saudara laki-lakiku," kata Terrance yang dikutip dari CBS News.

Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat.  (AFP/Apu Gomes)

Terrence Floyd menambahkan, setidaknya ada satu alternatif untuk kerusuhan.

"Mari kita berpikir, suara kita tidak penting dan pilihlah," katanya kepada orang banyak.

Sebagaimana diketahui, para pemrotes menjarah beberapa toko di tengah protes kematian George Floyd.

Dari foto-foto dan video yang beredar, para demonstran menghancurkan beberapa tempat dan membawa barang-barang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini