Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pasar ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) telah membuat rebound tak terduga, ini tentunya berbeda dengan perkiraan suram yang sempat diprediksi sebelumnya.
Ekonomi negara itu memperoleh peningkatan sebesar 2,5 juta pekerjaan saat pemerintah mulai melonggarkan penerapan sistem penguncian (lockdown) terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (8/6/2020), menurut angka yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat lalu, tingkat pengangguran federal pun turun menjadi 13,3 persen di bulan Mei dari 14,7 persen di bulan sebelumnya.
Baca: Menpora Segera Terbitkan Protokol Keolahragaan Tatanan Normal Baru
Baca: Di Tengah Pandemi, Amerika dan Sekutunya Gelar Latihan Perang Besar-besaran
Ini tentunya jauh lebih baik dari apa yang diprediksi oleh para analis.
Sebelumnya, para analis khawatir AS akan memperpanjang rekor kerugiannya pada April lalu, dengan hilangnya 8 juta pekerjaan dan tingkat pengangguran yang diperkirakan melonjak hingga 20 persen.
"Perbaikan-perbaikan di pasar tenaga kerja ini mencerminkan kembalinya aktivitas ekonomi terbatas, yang sebelumnya telah dibatasi pada bulan Maret dan April karena pandemi," kata departemen itu.
Peningkatan jumlah pekerjaan ini pun meliputi beberapa bidang seperti konstruksi, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Sementara pekerjaan di sektor pemerintahan justru terus menurun tajam, menurut data agen tenaga kerja.
Presiden AS Donald Trump pun berjanji untuk segera mengadakan konferensi pers terkait masalah itu.
Angka ketenagakerjaan pada bulan Mei yang positif ini pun memicu rally di Wall Street, dengan Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 700 poin tak lama setelah pembukaan.
Baik Nasdaq Composite dan S&P juga mengalami kenaikan hampir dua persen.