TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Patung Christopher Columbus, di Boston Amerika Serikat (AS) tak luput dari aksi vandalisme saat aksi unjuk rasa anti-rasisme setelah kematian warga kulit hitam George Floyd.
Pengerusakan patung Columbus ini terjadi di tengah maraknya seruan pemusnahan banyak patung yang dianggap tokoh-tokoh penjajah dan perbudakan AS.
Ada tiga laporan patung Christopher Columbus dirusak massa. Satu dilemparkan ke sebuah danau, satu dipenggal, dan lain dijatuhkan ke tanah.
Baca: Tokoh Partai Republik Sekaligus Pensiunan Jenderal Ini Sebut Trump Pembohong dan Bahaya bagi Amerika
Columbus telah lama menjadi tokoh perdebatan dalam sejarah AS, yang oleh banyak pihak dinilai penjajah dan kolonial dan memicu 'perbudakan' bertahun-tahun di benua Amerika.
Karena itu para demonstran menargetkan patung Columbus sebagai bentuk solidaritas dengan masyarakat.
Di Virginia, aksi demonstrasi dimulai dengan damai, tetapi kemudian demonstran merusak patung Columbus, merobohkan, dan melemparkannya ke sebuah danau di taman.
Sementara itu, di Boston, patung Columbus yang terletak di North End, dipenggal oleh para demonstran pada Selasa (9/6/2020) malam.
Patung yang didirikan pada tahun 1979, sebelumnya telah dirusak pada 2015 lalu.
"Patung khusus ini telah menjadi subyek vandalisme berulang di Boston," kata Walikota Marty Walsh.(CNN)