News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebih dari 3 Ribu Orang Vietnam, Filipina, dan Indonesia Dinaturalisasi Jadi Warga Taiwan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto wanita Vietnam di Taiwan.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Kementerian Dalam Negeri Taiwan merilis data statistik pada awal Mei lalu bahwa total ada 3.438 Warga Negara Asing (WNA) yang memperoleh status kewarganegaraan (naturalisasi) Taiwan pada 2019.

Sebagian besar berasal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia.

Dikutip dari laman Taiwan News, Jumat (12/6/2020), total 86,1 persen menyebutkan bahwa alasan dibalik keputusan mereka merubah kewarganegaan itu karena pasangan mereka adalah orang Taiwan.

Jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka naturalisasi ini mengalami penurunan sebanyak 114 orang.

Sementara lebih dari setengah warga Taiwan baru, atau sebanyak 2.325 berasal dari Vietnam, jumlah mereka turun 152 orang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca: Lesu Gara-gara Corona, Din Tai Fung Taiwan Tutup Gerai Pertamanya di AS

Data menunjukkan terjadinya pengurangan untuk setiap negara.

Jumlah naturalisasi untuk Vietnam ini diikuti oleh orang Filipina, dengan 362 orang memperoleh paspor Taiwan.

Sedangkan orang Indonesia yang memperoleh naturalisasi ini, berjumlah 350 orang.

Baca: Sengketa dengan Jepang dan China, Taiwan Ganti Nama Kepulauan Diaoyutai

Masyarakat Asia Tenggara mendapatkan bagian sebesar 95,84 persen atau 3.295 dari total keseluruhan yang menjadi warga Taiwan pada tahun lalu, 3.097 atau 90,08 persen diantaranya merupakan perempuan.

Baik laki-laki maupun perempuan yang telah dinaturalisasi ini mengatakan bahwa mereka ingin menjadi warga Taiwan karena pasangan mereka adalah penduduk setempat.

Sebagian besar responden dalam survei itu adalah orang Vietnam.

Sebelumnya, pada tahun 2000, total 7.692 orang asing telah dinaturalisasi menjadi warga Taiwan.

Namun pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya pun merosot hingga mencapai setengahnya, dengan kenaikan sementara menjadi lebih dari 5.000 pada tahun 2017 setelah diberlakukannya pelonggaran Undang-undang (UU) Kebangsaan.

Taiwan masuk Daftar 'Negara Aman' untuk Rute Penerbangan

Saat laju pertumbuhan wabah virus corona (Covid-19) melambat di Vietnam, media yang dikelola pemerintah setempat mengumumkan pada Selasa lalu bahwa pemerintahnya berencana melanjutkan penerbangan internasional.

Penerbangan internasional ini rencananya dilanjutkan dengan rute ke negara-negara yang belum terkonfirmasi kasus baru dalam 30 hari ini.

Dikutip dari laman Taiwan News, Kamis (11/6/2020), Taiwan pun menjadi salah satu negara di antara daftar tujuan yang tengah dipertimbangkan Vietnam.

Baca: Lesu Gara-gara Corona, Din Tai Fung Taiwan Tutup Gerai Pertamanya di AS

Seperti yang disampaikan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam program yang disiarkan TV lokal pada Selasa lalu.

"Vietnam siap untuk melanjutkan penerbangan internasional ke negara-negara yang belum melaporkan kasus yang dikonfirmasi dalam waktu 30 hari. Namun mengingat kompleksitas epidemi, kehati-hatian yang ekstrem harus dilakukan dalam melanjutkan penerbangan," kata Nguyen.

Baca: Pejabat Lokal Desak Pemerintah Taiwan Ubah Nama Kepulauan Diaoyutai

Ia juga mengaku telah meminta Komite Pengarah Nasional tentang Pencegahan dan Kontrol Covid-19 Vietnam untuk menyusun daftar negara-negara 'aman' yang disebutkan dalam laporan itu, termasuk Taiwan, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Kamboja, Laos, dan China.

Sejak dimulainya pandemi ini, Vietnam telah menangani wabah domestiknya secara sangat baik, dengan hanya melaporkan 332 kasus corona yang dikonfirmasi.

Negara itu belum melaporkan satu pun kematian dan belum ada kasus lokal yang dilaporkan terjadi selama 54 hari ini.

Untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah, pemerintah Vietnam melarang semua warga asing memasuki negara itu pada 22 Maret lalu dan menangguhkan penerbangan internasional mulai 25 Maret.

Namun terkait rencana negara itu untuk memulai kembali penerbangan internasional, Nguyen tidak menyampaikan rincian apakah kedatangan warga asing ini akan tetap diwajibkan menjalani program karantina yang sama yang telah diberlakukan sejak Maret 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini