News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kisah 'Cinlok' Dua Perawat Garda Terdepan Hadapi Covid-19 di Wuhan Berakhir di Pelaminan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wujudkan rencana menikah sama si doi yuk!

TRIBUNNEWS.COM, HUBEI - Sebuah pernikahan spesial diselenggarakan di Zhenjiang, bagian timur China tepatnya di Provinsi Jiangsu pada 28 Mei kemarin.

Dilansir People's Daily of China, kedua mempelai pernikahan itu bertemu dan dan saling jatuh cinta ketika mereka berada di garda depan perlawanan terhadap virus corona sebagai tenaga medis di Wuhan.

Xie Nianye (26) seorang perawat di Rumah Sakit Tradisioal China dan Pengobatan Barat Zhenjiang berjumpa dengan Zhang Hongtao yang juga bekerja sebagai perawat di Zhenjiang.

Baca: Kasus Corona Muncul Lagi di Beijing China, Diduga dari Pasar Pertanian, Mirip Wuhan di Awal Wabah

Baca: Gambar Satelit Ungkap Wabah Corona di Wuhan Terjadi Berbulan-bulan sebelum Diakui Pemerintah China

Dua perawat di Wuhan saling jatuh cinta, mereka lalu menikah usai bertugas di garda depan perlawanan Covid-19. (Facebook Peoples Daily of China)

Keduanya berjumpa di dalam bus menuju Wuhan pada 9 Februari.

Dalam 38 hari peperangan mereka melawan Covid-19, mereka saling membantu, saling menyemangati dan saling merawat satu sama lain melewati hari yang berat.

Setelah bekerja bersama melawan virus corona, dua insan itu menyadari bahwa mereka saling jatuh hati dan ingin untuk menikmati hidup bersama.

"Dia wanita yang aktif dan kami ngobrol banyak hal selama perjalanan ke bandara. Saya tertarik akan kepribadiannya," ujar Zhang ketika menceritakan bagaimana pertemuan mereka terjadi.

Setelah tiba di Wuhan, mereka hanya bisa berjumpa di pelatihan, ketika mengambil pasokan medis, dan ketika pergantian jam kerja.

Baca: Hubungannya dengan China Berada di ‘Titik Kritis’, AS Bakal Buka Kembali Konsulatnya di Wuhan

Entah bagaimana, mereka tiba-tiba memiliki perasaan saling memahami dan bergantung satu sama lain.

Xie terkadang menunggu Zhang setelah bekerja dan membuat camilan tengah malam untuk pria itu pada waktu dini hari.

Mereka juga kerap saling berbincang untuk melepas stress selama melawan virus.

Setelah lebih dari 10 hari bersama, mereka sepakat untuk berpacaran pada hari kemenangan.

"Karena pertemuan itu, saya merasa bahagia dan memiliki motivasi yang tak ada habisnya pada hari-hari ini," kata Zhang kepada wartawan sambil mengingat hari-hari mereka yang pendek namun manis.

Setelah mereka kembali ke Zhenjiang dari Wuhan, mereka mendaftarkan dokumen pernikahan pada 12 Mei, Hari Perawat Internasional, dan memutuskan untuk mengadakan upacara pernikahan pada 28 Mei.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini