China memiliki lima vaksin yang sedang dalam studi klinis.
Adapun empat vaksin tidak aktif dan satu lagi menggunakan teknologi vaksin vektor virus berbasis adenovirus.
Anak perusahaan CNBG kedua, Institut Produk Biologis Beijing, juga memiliki kandidat vaksin yang menjalani uji klinis.
CNBG telah membangun fasilitas dengan tingkat keamanan hayati yang tinggi untuk memproses virus yang sangat patogen untuk produksi vaksin.
Kedua pabrik akan memiliki kapasitas produksi tahunan gabungan dari 200 juta hingga 220 juta dosis.
Baca: Vaksin Covid-19 Belum Ada, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat agar Patuhi Protokol Kesehatan
Pengumuman CNBG datang hanya beberapa hari setelah pengembang vaksin Cina lainnya, Sinovac Biotech dari Beijing, mengatakan kandidat vaksin Covid-19 eksperimentalnya menginduksi antibodi penetralisasi pada relawan "di atas 90 persen" setelah menerima dua suntikan, dua minggu terpisah, dalam fase satu dan fase dua.
Sinovac juga mengatakan vaksinnya aman dan tanpa efek samping yang serius.
Sinovac menuturkan akan menyerahkan laporan studi klinis dan protokol studi klinis fase dua kepada regulator obat China, Administrasi Produk Medis Nasional, dan mengajukan permohonan uji klinis fase tiga di luar China.
Perusahaan tersebut mengumumkan sebelumnya mereka telah mencapai kesepakatan dengan Instituto Butantan di Brazil untuk mempersiapkan dan melakukan studi klinis fase tiga.
(Tribunnews.com/Maliana)