News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Nasib Polisi Atlanta Penembak Pria Kulit Hitam Rayshard Brooks

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rayshard Brooks. Pria kulit hitam berusia 27 tahun yang ditembak oleh polisi Atlanta, Amerika Serikat, pada 13 Juni 2020. Kematiannya kemudian berdampak pada pengunduran diri Kepala Polisi Atlanta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Mantan perwira polisi Atlanta, Amerika Serikat (AS) telah didakwa dengan pasal pembunuhan terkait penembakan warga kulit hitam Rayshard Brooks di tempat parkir Restoran makanan cepat saji, Wendy's, minggu lalu.

Brooks ditembak dua kali di bagian punggungnya ketika lari dari polisi.

Baca: Guru Diminta Tak Perlu Paksakan Penuntasan Kurikulum di Masa Pandemi

Garrett Rolfe, petugas yang menembak Brooks, dipecat keesokan harinya.

Rekannya sesama polisi yang lain, Devin Brosnan, diganjar tuntutan lebih ringan, yakni sanksi administratif.

"Brooks, 27 tahun, ayah dari tiga anak, tidak pernah menunjukkan dirinya sebagai ancaman, tidak pernah tampak perilaku agresif dan tidak menimbulkan ancaman kematian langsung atau cedera fisik yang serius kepada dua perwira kulit putih selama insiden Jumat lalu," ujar Jaksa Distrik Fulton County, Paul Howard, dakam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Kamis (18/6/2020).

Kematian Brooks menambah panjang kasus kekerasan terhadap warga keturunan Afrika-Amerika yang dibunuh oleh polisi. Ini menambah keprihatinan rasial di Amerika Serikat.

"Rolfe terancam hukiman penjara seumur hidup atau hukuman mati jika dinyatakan bersalah," jelas Howard.

"Devin Brosnan, petugas lain di tempat kejadian, didakwa dengan pasal melakukan penyerangan dan pelanggaran sumpah jabatannya," ucap Howard.

Keluarga Brooks menanggapi tuduhan yang diajukan Jaksa kepada mantan polisi tersebut.

Isteri Brooks, Tomika Miller, mengatakan kepada wartawan, "saya sangat terluka, dan yang bisa saya pikirkan adalah bagaimana jika suami saya masih ada di sini."

Howard mengatakan Brooks lari dari dua perwira polisi itu. Lebih dari 18 kaki (5,5 m) jauhnya jarak, ketika Rolfe dua kali menembak Brooks di bagian punggung dengan pistol Glock 9mm, dengan salah satu putaran menembus jantungnya.

"Aku mendapatkan dia," kata Rolfe, setelah penembakan, seperti disampaikan Howard, menggambarkan delapan potongan video dari kamera yang dipasang di tubuh kedua polisi untuk menunjukkan apa yang terjadi.

Setelah menembaknya, Rolfe menendang Brooks dua kali ketika ia tersungkur di tanah dengan luka di punggung.

"Brosnan mengaku berdiri di bahu, saat Brooks berjuang untuk hidup," kata Howard.

"Para petugas tidak segera memberikan bantuan medis," kata Howard.

Hasil Autopsi: Penembakan 'Brooks' Oleh Polisi Adalah Pembunuhan

Kematian Brooks di tangan polisi Atlanta pada Jumat (12/6/2020), adalah pembunuhan.

Demikian hasil autopsi dari Kantor Pengujian Medis Fulton County, Georgia, Minggu (14/6/2020) waktu setempat.

Brooks ditembak dua kali di bagian punggung.

Hasil autopsi menunjukkan Brooks, 27, meninggal karena kehilangan darah dan cedera organ yang disebabkan oleh dua luka tembak.

"Cara kematiannya adalah pembunuhan," demikian pernyataan itu.

Kematian Brooks kembali memicu kemarahan publik di Atlanta setelah berhari-hari aksi demonstrasi di seluruh dunia melawan rasisme dan kebrutalan polisi terjadi karena kematian George Floyd, seorang warga keturunan Afrika-Amerika, di Minneapolis pada 25 Mei.

Atas kejadian itu, kepala Polisi Atlanta, Erika Shields, mundur dari posisinya.

Brooks ditembak mati oleh seorang anggota polisi di jalur drive-thru restoran cepat saji Wendy'a pada Jumat (12/6/2020) malam.

Shields menyatakan pengunduran dirinya kepada Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms, Sabtu (13/6/2020) waktu setempat.

Sebagai penggantinya, Rodney Bryant diangkat menjadi kepala polisi sementara sampai pengganti permanen ditunjuk.

Wali Kota Atlanta menyerukan kepada petugas yang melakukan penembakan untuk segera mundur.

Bottoms menyampaikan Biro Investigasi Georgia (GBI) sedang menyelidiki penembakan tersebut.

GBI memulainya dari rekaman video di restoran siap saji. Dari rekaman itu tampak petugas menanggapi keluhan seorang warga terkait adanya pria sedang tidur di parkiran mobil yang menghalangi jalur drive-thru restoran.

Saat diperiksa Brooks menolak untuk ditahan dan melawan petugas.

Dalam rekeman itu terlihat Brooks berusaha lari dari petugas yang akan menahannya.

Brooks lari, kemudian berbalik dan mengarahkan Taser atau senjata kejut listrik.

"Pada saat itu, petugas menembak Brooks," ujar Direktur GBI Vic Reynolds.

Brooks lalu dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.

Baca: Mantan Orang Penting Ungkap Rahasia Trump, Sebut Ada Kongkalikong dengan Xi Jinping untuk Pilpres

Departemen Kepolisian Atlanta mengkonfirmasi telah mengambil tindakan tegas terhadap dua petugas polisi terkait dengan kematian Brooks.

Garrett ROLFE dipecat, dan Devin Bronsan ditempatkan pada tugas administrasi, demikian WSB-TV melaporkan dari Atlanta. (Reuters/AP/Fox News)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini