News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Korea: Gerakan Politik Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Lebih Kuat, Ini Kiprahnya

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adik Kim Jong Un dari Korea Utara, Kim Yo Jong tiba untuk upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Stadion Pyeongchang pada 9 Februari 2018.

Korea Utara melancarkan pendidikan anti-pembelot kepada para warga mendapati masifnya propaganda dari pembelot.

Para pejabat pemerintahan Korea Utara melakukan pidato-pidato untuk menumbuhkan rasa permusuhan kepada para pembelot.

Diketahui, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan akhir-akhir ini memanas karena para pembelot terus mengirim propaganda dari Korea Selatan.

Propaganda itu berbentuk selebaran, uang dolar AS, hingga video drama atau berita Korea Selatan.

Baca: Korea Utara dan Korea Selatan Memanas, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul Siap Mundur

Baca: Media Korea Utara Ejek Korea Selatan setelah Kim Yo Jong Kritik Hubungan Korea Selatan-AS

Tentara Korea Utara, latar belakang, dan seorang prajurit Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bahan-bahan propaganda ini lantas diterbangkan menggunakan balon ke arah perbatasan Korea Utara.

"Baru-baru ini, hampir setiap hari ada pertemuan dan pidato tentang pengkhianat yang mengirim selebaran propaganda dari Korea Selatan," kata seorang sumber yang berbasis di Provinsi Ryanggang, dikutip dari Daily NK

"Para pembicara menyebutkan nama-nama spesifik dan membuat pernyataan menghasut tentang 'menghukum (pembelot) atas nama orang-orang'."

Sumber itu juga mengatakan, tersiar rumor pemerintah mengirim pasukan militer ke Korea Selatan.

"Rumor menyebar di antara orang-orang tentang (pihak berwenang) mengirim semacam pasukan khusus ke Korea Selatan," tambah sumber itu.

Sebagai catatan, pembelot dianggap sebagai pengkhianat negara di Korea Utara.

Biasanya pembahasan terkait para pembelot ini muncul di pertemuan-pertemuan publik.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini