News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

India dan China Sepakat Turunkan Ketegangan di Perbatasan, Mulai Berdamai?

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan militer India dan China berpatroli bersama di Lembah Galwan.

TRIBUNNEWS.COM - India dan China sepakat mendinginkan kondisi perbatasan Himalaya, lokasi sengketa dan pusat ketegangan sejak minggu lalu.

Sengketa perbatasan antara militer China dan India berbuntut bentrok yang menewaskan 20 tentara India.

Insiden bentrokan ini adalah yang terparah sejak 50 tahun terakhir.

Pejabat militer India pada Selasa (23/6/2020) lalu mengatakan, sudah bersepakat dengan China untuk menurunkan ketegangan di perbatasan.

Dikutip dari VOA News, pengumuman ini merujuk diskusi antara komandan militer China dan India beberapa waktu lalu. 

Baca: Militer India dan China Sepakat Tarik Pasukan dari Lokasi Bentrokan di Perbatasan Himalaya

Baca: Setelah China, Virus Corona Muncul Lagi di Korea Selatan

Tentara India melakukan konvoi di jalanan Srinagar- Ladakh di Gagangeer, timur laut Srinagar, India - Duduk perkara konflik India-China, ada kaitannya dengan sengketa wilayah Aksai Chin di perbatasan. Bagaimana penjelasan dari para ahli? (Mukhtar Khan/The Associated Press via Al Jazeera)

Menurut pejabat militer, kedua belah pihak saat ini sedang berdiskusi cara berdamai di wilayah sengketa Ladakh Timur.

Diketahu perwakilan pasukan China dan India saling berhadapan di tiga titik strategis di Ladakh Timur.

Lokasi itu merupakan gurun es yang tandus di wilayah Himalaya.

Rencana stabilisasi situasi perbatasan juga diamini Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

Zhao mengatakan, kedua belah pihak saling bertukar pandangan tentang manajemen dan kontrol perbatasan.

Langkah-langkah inilah yang diperlukan untuk mendinginkan situasi saat ini.

Baik China maupun India tidak memberikan rincian terkait upaya stabilisasi perbatasan ini.

Baca: Minta Pakistan Kurangi Staf Kedutaan hingga Separuhnya, India: Kami akan Lakukan Hal yang Sama

Baca: Fakta-fakta Menarik di Balik Ketegangan Militer India dan China

Tetapi beberapa pernyataan yang dirilis menunjukkan kedua negara sudah membuat sedikit kemajuan untuk upaya menurunkan tensi.

Di sisi lain, beberapa pihak di India meyakini sengketa perbatasan Himalaya akan terus bergejolak.

Lantaran pertengkaran pada 15 Juni lalu telah melanggar perjanjian China-India untuk menjaga perdamaian sejak 25 tahun silam.

"Rangkaian langkah-langkah membangun kepercayaan yang diberlakukan sejak tahun 1993 telah runtuh."

"Itu adalah rezim di mana patroli perbatasan dan komandan militer dapat berinteraksi untuk menjaga perdamaian," kata Manoj Joshi, seorang pakar keamanan di Observer Research Foundation di New Delhi.

"Sekarang semuanya menjadi berantakan."

"Apa yang terjadi saat Anda bertemu dengan patroli Tiongkok?" tambahnya.

Perbatasan China dan India. Konflik antara China dan India kian memanas, ditandai dengan insiden berdarah. (AFP via BBC)

Baca: Komandan Militer India dan RRC Bertemu di Tengah Seruan Boikot Barang China

Baca: India Boikot HP China Pascabentrokan Tewaskan 20 Orang, Data Ungkap Kondisi Sebenarnya

Menurut perjanjian ini, patroli perbatasan China dan India tidak diizinkan menggunakan senjata api selama konfrontasi.

Meskipun insiden baru-baru ini menggunakan tangan kosong, tapi kejadiannya lebih brutal daripada yang sudah-sudah.

Bahkan kedua tentara dilaporkan saling pukul dengan pentungan penuh paku dan bebatuan.

Para pejabat India menyebut insiden ini adalah tindakan yang direncanakan pasukan Tiongkok.

Bahkan di tanah Bollywood sudah muncul gerakan boikot produk China dan tagar-tagar untuk mengecam China.

Namun Beijing menyalahkan India atas insiden tersebut.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini