TRIBUNNEWS.COM - Petugas intelijen di Direktorat Intelijen Utama Rusia atau GRU baru-baru disebut telah menawarkan uang kepada militan Taliban di Afghanistan sebagai hadiah jika mereka bisa membunuh pasukan Amerika Serikat atau Inggris yang ada di sana.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat intelijen Eropa kepada CNN.
Pejabat tersebut tidak mengatakan dengan jelas mengenai motivasi Rusia melakukan hal tersebut, namun mengatakan insentif, dalam penilaian mereka, menyebabkan korban koalisi.
Pejabat tersebut juga tidak merinci tentang tanggal kejadian, jumlah atau kebangsaan mereka, atau apakah ini korban jiwa atau cedera.
"Pendekatan tak berperasaan oleh GRU ini mengejutkan dan tercela. Motivasi mereka membingungkan," kata pejabat itu seperti dilaporkan oleh CNN (28/6/2020).
Kisah ini pertama kali dilaporkan oleh New York Times.
Intelijen AS pada bulan lalu menyimpulkan bahwa intelijen militer Rusia telah menawarkan hadiah setelah beberapa serangan berhasil dilakukan.
Unit ini juga diyakini terkait dengan percobaan pembunuhan di Eropa, sebagaimana dilaporkan New York Times, Jumat (26/6/2020).