News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Unit Pasukan Elite Jerman Dibubarkan karena Dicurigai Terpapar Ekstremisme Sayap Kanan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan elite Jerman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN — Menteri Pertahanan Jerman membubarkan atau merestrukturisasi sebagian unit pasukan elite Kommando Spezialkraefte (KSK), setelah banyak tuduhan adanya ekstremisme sayap kanan di jajarannya.

Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan itu dalam konferensi pers, Rabu (1/7/2020).

Ia tidak segera memberikan rincian lebih lanjut. Tapi koran Die Welt melaporkan Selasa (30/6/2020), Menhan Jerman berencana untuk mengumumkan reformasi struktural di KSK, termasuk pembubaran salah satu dari empat unit tempur yang telah menjadi pusat dugaan ekstremisme.

Baca: Pentagon: Trump Setujui Penarikan 9.500 Pasukan AS dari Jerman

Die Welt dan Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan sekitar 70 tentara dicurigai terpengaruh paham ekstrimis sayap kanan.

"Sebagian dari KSK telah dibebaskan dari rantai komando," ujarnya.

Sebagai bagian dari militer Bundeswehr Jerman, KSK dibentuk sebagai unit tentara pada 1996 dengan fokus pada operasi anti-terorisme dan penyelamatan sandera dari daerah konflik.

Pasukan ini telah bertugas di Afghanistan dan Balkan serta operasinya tetap rahasia.

"Siapa pun yang menjadi ekstremis sayap kanan tidak memiliki tempat di Bundeswehr dan harus keluar," tegas Menhan.

Baca: Pentagon Beberkan Rencana Tarik 9.500 Personel Pasukan Amerika Serikat Dari Jerman

Penyidik militer telah menyelidiki ke dalam unit ini, setelah sekelompok penyiar Jerman melaporkan pada 2017 lalu, anggota KSK menunjukkan salam hormat Hitler.

Selain itu mereka mendengarkan musik ekstremis sayap kanan.

Pada bulan Januari lalu, militer melaporkan 20 tentara yang dicurigai sebagai ekstremis sayap kanan.

Pada bulan Mei, kepala unit, Brigjen Markus Kreitmayr, mengatakan kepada tentara, ia tidak akan menoleransi ekstremisme di jajarannya. (AP/BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini