Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China terus meningkatkan cadangan devisanya dari 10,64 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni lalu menjadi 3,112 triliun dolar AS.
Peningkatan cadangan devisa ini dianggap terbesar di dunia, menurut data bank sentral negara itu pada Selasa kemarin.
Kendati demikian, angka itu kurang dari 3,120 triliun dolar AS, seperti yang diperkirakan oleh para ekonom.
Baca: Juni 2020, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 131,7 Miliar Dollar AS, Ini Pemicunya
Sementara itu, cadangan emas batangan tetap tidak berubah dari akhir Mei lalu, yakni pada 62,64 juta troy ons.
Namun nilai kepemilikan emas naik menjadi 110,76 miliar dolar AS pada akhir Juni, dari 108,29 miliar dolar AS pada akhir Mei 2020.
Peningkatan cadangan devisa ini disebabkan oleh penguatan Yuan dan kenaikan harga aset global.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/7/2020), aliran dana asing yang masuk ke dalam saham dan obligasi China meningkat belakangan ini karena investor bertaruh pada rebound ekonomi.
Kontrol modal yang ketat juga telah membantu China dalam menjaga aliran dana yang keluar di bawah kendali selama setahun terakhir.
Meskipun ada sejumlah guncangan yang dihadapi negara itu, mulai dari pandemi virus corona (Covid-19), perang dagang dengan AS hingga melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Data statistik menunjukkan bahwa Yuan bergerak naik 0,99 persen terhadap dolar AS pada Juni 2020.
Sedangkan dolar AS turun sekitar 0,97 persen pada bulan yang sama terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.