TRIBUNNEWS.COM - Selama berbulan-bulan, orang-orang di seluruh dunia berusaha mencari kesibukan demi mengisi waktu luang di rumah, untuk menghindari penularan Covid-19.
Ada kalanya kegiatan rumahan seperti menonton film atau bermain game menjadi kebiasaan baru yang berujung kecanduan.
Namun berlebihan melakukan sesuatu bukan kebiasaan yang baik, contohnya pada kasus bocah 15 tahun asal China ini.
Baca: Cerita Giman Soal Rumahnya yang Viral Disebut Bisa Pindah Tempat: Bantah Mistis, Dibangun Bertahap
Baca: Klaim Batik Kerajinan Tradisional Etnis China, Warganet Indonesia Sarankan Untuk Klaim Covid-19
Bocah bernama Xiaobin yang berusia 15 tahun dari Nanning, China dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan di rumahnya.
Dilaporkan World of Buzz, setelah ditangani dokter, bocah itu baru menyadari bahwa lengannya lumpuh.
Usut punya usut, lumpuhnya lengan bocah ini didasari kecanduan bermain video game.
Sejak periode lockdown berlaku di China, Xioabin setiap harinya bermain video game selama 22 jam selama satu bulan.
Nanning Television melaporkan, Xiaobin terkurung di rumah sejak seluruh sekolah di China ditutup demi memutus rantai penularan Covid-19.
Tidak dijelaskan sejak bulan apa bocah ini mulai kecanduan game, namun Xiaobin selalu mengurung diri di kamarnya.
Bahkan kedua orang tuanya pun mengaku tidak tahu kegiatan Xiaobin di dalam kamarnya.
Saat ditanya orang tuanya, Xiaobin mengatakan sedang belajar online.
"Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana," jelas orang tua Xiaobin.
"Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," tambah mereka.
Xiaobin saat ini menjalani perawatan di rumah sakit tetapi masih belum jelas apakah ia akan sepenuhnya pulih.