TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Wabah Virus Corona bisa menjadi ladang bisnis bagi China.
Pemerintah negara komunis itu kini menginvestasikan sebuah proyek senilai 62 juta poundsterling atau setara Rp 1,132 triliun (kurs Rp 18.268/poundsterling).
Uang atau investasi sebesar itu digunakan untuk membangun pabrik vaksin coronavirus yang dapat memulai produksi massal pada Maret 2021.
Jika proyek itu jadi dan bisa segera berproduksi, maka China bisa jadi akan memperoleh fulus atau keungungan secara ekonomi mengingat sampai sejauh ini belum ada satu pun negara yang memproduksi vaksin Virus Corona secara massal.
Seperti diketahui, wabah Virus Corona pertama kali muncul dan berasal dari Wuhan China.
China menyebut virus itu berasal dari pasar hewan atau pasar tradisional.
Tetapi dunia internasional yakin bahwa virus itu berasal dari laboratorium virus di Wuhan.
Virus yang berasal dari China itu telah menyebar ke seluruh dunia dan jumlah kasus Virus Corona di dunia terus meningkat.
Berdasarkan data Worldometers, sampai Selasa (14/7/2020) siang ini, sebanyak 13.240.434 orang positif Virus Corona.
Sebanyak 575.601 orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Kasus Virus Corona di Indonesia menempati urutan ke-26 dengan 76.981 kasus dan pasien meninggal dunia tercatat sebanyak 3.656 orang.
Pabrik Vaksin Virus Corona di China
Dailymail.co.uk memberitakan, pembangunan basis manufaktur khusus untuk vaksin coronavirus telah dimulai di China timur.
Pabrik itu, dengan investasi 550 juta yuan (62 juta pound), akan memulai suntikan anti-coronavirus produksi massal pada awal Maret 2021, menurut pejabat setempat.