News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sederet Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang komuter yang mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19, menunggu tumpangan di stasiun kereta Mass Rapid Transit di Singapura pada 18 Maret 2020.

Negara ini juga terdampak beberapa krisis keuangan global namun bisa memulihkan diri dengan cepat setelah sempat mengalami resesi, seperti saat krisis ekonomi melanda Asia pada periode 1997-1998 dan krisis keuangan global pada 2008-2009.

Bahkan sejumlah pejabat, seperti dilansir Straitstimes, menyebut kalau resesi tajun ini bisa jadi resesi terburuk Singapura. Resesi ini juga membuat tekana pada partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat, yang pada pemilihan lalu mengalami kehilangan banyak suara.

Pemerintah Singapura sendiri sudah menjanjikan akan menggelontorkan stimulus sebesar 67 miliar dollar AS atau setara dengan 20 persen PDB Singapura untuk menggerakkan sektor rumah tangga dan bisnis.

Negara ini juga mulai melonggarkan pembatasan untuk mengurangi dampak ekonomi. Per 19 Juni lalu, Singapura sudah mulai membuka sebagian besar toko dan restoran sejak diberlakukan lockdown.

3. Sektor konstruksi paling terdampak

Dilansir dari Bloomberg, sektor konstruksi di Singapura adalah yang paling parah terdampak lockdown. Sektor ini terjun hingga 95,6 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya, dan merosot hingga 54,7 persen jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

Masih di kuartal yang sama, sektor jasa juga mengalami penyusutan hingga 37,7 persen secara YoY. Lalu sektor manufaktur juga turun hingga 23,1 persen dibandingkan kuartal lalu.

Kemerosotan ekonomi bisa tercermin dari kondisi industri manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor. Sektor ritel yang lesu dan perdagangan luar negeri yang lumpuh prkatis membuat sektor ini terpukul berat.

Pemerintah memprediksi kontraksi ekonomi sepanjang tahun 2020 sekitar 4-7 persen. Singapura jadi negara pertama yang melaporkan data PDB triulanan.

Sektor-sektor terkait pariwisata seperti akomodasi dan transportasi udara terus dihambat oleh pembatasan perjalanan global, sementara layanan berorientasi luar lainnya seperti perdagangan grosir dan transportasi air terpukul akibat penurunan permintaan eksternal karena banyak negara bergulat dengan pandemi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini