TRIBUNNEWS.COM - Fakta mengejutkan terungkap dari seorang wanita yang awalnya mengeluh iritasi tenggorokan.
Lima hari menderita gangguan tenggorokan, wanita berusia 25 tahun memeriksakan diri ke dokter.
Tak disangkanya, seekor cacing hitam bersarang di amandel kiri wanita itu.
Bagaimana faktanya?
Baca: Cerita Para Pencari Cacing di Jakarta, Kerja Halal untuk Menyambung Hidup
Dikutip dari mothership.sg, menurut sebuah studi kasus yang diterbitkan pada 8 Juli di American Society of Tropical Medicine and Hygiene, wanita itu telah mengunjungi dokter dengan tenggorokan yang beriritasi lima hari setelah makan berbagai macam sashimi.
Melalui pemeriksaan fisik, diketahui, cacing bersarang di amandel palatine kirinya.
Cacing itu akhirnya dicabut menggunakan pinset.
Studi tersebut menyatakan, hasil tes darahnya normal, meskipun gejalanya cepat membaik setelah cacing diangkat.
Cacing itu berwarna hitam, panjang 3,8 cm, dan lebar 0,1 cm.
Disebut juga meranggas kutikula luarnya.
Sebuah video cacing, yang masih hidup dan bergerak, disediakan dalam penelitian ini.
Diidentifikasi sebagai parasit
Tes DNA mengidentifikasi, cacing itu adalah larva Pseudoterranova azarasi tahap keempat, cacing parasit.
Baca: VIRAL Mie Sehat Warna-warni Terbuat dari Sayur dan Buah, Begini Cara Membuatnya
Menurut penelitian, parasit menginfeksi di perut setelah inang telah mengonsumsi larva dalam ikan laut mentah atau setengah matang.
Adapun ada lebih dari 700 kasus serupa telah dilaporkan di Jepang, negara-negara Pasifik Utara, Amerika Selatan, dan Belanda.
Cacing dalam Sarden Kalengan
Pernah diberitakan Tribun Jabar, publik heboh soal isu ikan sarden atau ikan makarel kemasan kaleng yang di dalamnya terdapat parasit cacing.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) awalnya menemukan parasit cacing di tiga merek sarden dan menarik produk tersebut dari pasaran.
"Hasil pemeriksaan dan pengujian BPOM RI menemukan adanya cacing dengan kondisi mati pada produk ikan makarel dalam saus tomat atau sarden kaleng berukuran 425 gram," kata Kepala BPOM Kepri Yosef Dwi Irwan, Kamis (22/3/2018) lalu.
Yosef mengatakan, produk sarden bercacing tak layak untuk dikonsumsi.
"Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dan hati-hati dalam membeli produk pangan. Selalu ingat cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan," ujarnya.
"Masyarakat yang menemukan produk bermasalah dapat menghubungi contact center Halo BPOM di nomor telepon 1-500-533 (pulsa lokal), SMS 0812-1-9999-533," tambahnya.
BPOM pun melakukan penelitian lanjutan dan menemukan merek sarden lainnya yang bermasalah.
Dari 541 sampel ikan sarden dari 66 merek, sebanyak 27 merek positif terdapat parasit cacing.
(Tribunnews.com/ Chrysnha)