TRIBUNNEWS.COM - Raja Salman mengadakan Rapat Kabinet melklui video konferensi dari rumah sakit di Ibu Kota Riyadh, Selasa (21/7/2020).
Sebelumnya diberitakan, Raja Salman dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit radang kandung empedu yang dideritanya.
Mengutip dari Al Jazeera, rapat yang dipimpin sang Raja itu disiarkan di TV Saudi pada Selasa malam.
Dalam video yang tak memiliki suara, Raja Salman terlihat membaca dan membuka-buka dokuman.
Baca: Raja Salman Dirawat di Rumah Sakit, PM Irak Mustafa Al-Kadhemi Tunda Kunjungan ke Arab Saudi
Terkait kondisi Raja Salman, tiga narasumber dari Saudi menolak memberikan keterangan lebih rinci.
Dua di antaranya mengatakan, Raja Salman dalam kondisi baik.
Pejabat di Saudi yang enggan disebutkan namanya menambahkan, pihak keluarga Raja Salman ‘tampak tenang'.
Dia menuturkan tak ada kepanikan tenting kondisi kesehatan Raja Salman.
Media pemerintah melaporkan, Raja Salman menerima panggilan telepon dari para pemimpin Kuwait, Bahrain da Yordania pada Senin malam.
Narasumber diplomatik mengatakan, penguasa kerajaan secara de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman terbang kembali ke Riyadh pada Senin dari istananya di kota Neom, Laut Merah.
Putra Mahkota dikabarkan membatalkan rencana pertemuannya dengan delegasi Irak yang akan berkunjung.
Baca: Bursa Haji 2020: Batas Akhir Bayar, Jokowi Telepon Raja Salman hingga Kepastian Arab Saudi Awal Juni
Raja Salman Terakhir Muncul di Depan Publik Maret 2020
Lebih jauh, Raja Salman diketahui terakhir muncul di depan publik pada 19 Maret 2020 kemarin.
Mengutip dari Arab News, ini mengingat Arab Saudi menerapkan pedoman jarak sosial dan kekhawatiran penyebaran virus corona di kerajaan.
Pada kesempatan itu, dia menyampaikan pidato berdurasi lima menit tentang pandemi virus corona.
Beberapa potret Raja Salman beredar saat dia menghadiri pertemuan virtual dengan kabinetnya.
Baca: Kesedihan Raja Salman Lihat Kenyataan Ramadan Saat Pandemi Covid, Tak Bisa Tarawih di Masjid
Kunjungan PM Irak Tertunda
Sementara itu, kunjungan Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa Al-Kadhemi ke Arab Saudi telah ditunda karena Raja Salman dirawat di rumah sakit.
Mengutip dari Arab News, Menteri Luar Negeri Saudi mengatakan, penundaan kunjungan Kadhemi ke Arab ini lantaran Raja Salman dirawat di rumah sakit arena peradaganan kandung empedu.
Menyoal kunjungan PM Irak yang ditunda, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud mengunggah cuitan di Twitternya.
Pangeran Faisal mengaku pihak kerajaan menghargai keputusan PM Irak yang hendak mengunjungi Raja Salman.
“Sebagai pengakuan akan pentingnya kunjungan ini, serta keinginan membuatnya berhasil, dengan bijak, telah berkoordinasi dengan saudara-saudara kami di Irak, memutuskan menunda kunjungan,” terangnya.
Baca: Keunikan Bandara di Arab Saudi, Desainya Mirip Fatamorgana Padang Pasir
Baca: Supir dan Perawat Rentan Terpapar, Kasus WNI Terkonfirmasi Positif di Arab Saudi Bertambah
Lebih lanjut, Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman juga mengonfirmasi pengumuman Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Dalam unggahan Twitternya, kunjungan PM Irak dutunda hingga Raja Salman meninggalkan rumah sakit.
Baca: Arab Saudi akan Terapkan Sanksi Denda Bagi yang Masuk Tempat Suci di Mekkah Tanpa Izin
Baca: Arab Saudi Bakal Denda Rp38 Juta Pada Pendatang yang Masuk Makkah Tanpa Izin Selama Musim Haji
Raja Salman Jalani Tes Medis
Lebih jauh, mengutip dari Daily Sabah, aja berusia 84 tahun itu menjalani tes medis di King Faisal Specialist Hospital, Riyadh.
Berita ini dibagikan oleh Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Lembaga Pers Saudi, Senin (20/7/2020).
Namun, pernyataan singkat tersebut tak memberikan keterangan lebih rinci terkait penyakit sang raja.
Baca: Alami Radang Empedu, Raja Salman Dirawat di Rumah Sakit
Lebih jauh, Raja Salman berkuasa sejak Januari 2015 lalu.
Dia dianggap sebagai raja Saudi terakhir dari generasinya yang memegang kekuasaan sejak kematian sang Ayah.
Raja Salman telah menunjuk putranya yang berusia 34 tahun sebagai Putra Mahkota.
Namun, gaya kepemimpinan Mohammed bin Salman menuai kontroversi.
Baca: Supir dan Perawat Rentan Terpapar, Kasus WNI Terkonfirmasi Positif di Arab Saudi Bertambah
Pasalnya, sang Pangeran dikenal tegas dan berani, serta konsolidasi kekuasaan dan mengesampingkan saingan potensialnya.
Dengan dukungan sang ayah, Pangeran Mohammed telah mengubah kerajaan dalam beberapa tahun terakhir.
Sang Pangeran dikabarkan menahan puluhan aktivis dan menu kritik.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)