TRIBUNNEWS.COM - Presiden Vladimir Putin menyampaikan Rusia tengah mempersiapkan senjata militer yang baru.
Dia mengatakan, Angkatan Laut Rusia akan dilengkapi dengan senjata nuklir hipersonik serta drone bawah laut.
Mengutip Independent, hal ini menyiratkan bahwa Rusia semakin dekat dengan pengembangan teknologi.
Putin telah berulang kali berbicara tentang keinginannya untuk mengembangkan senjata nuklir genrasi baru yang dapat ditargetkan di seluruh planet ini.
Baca: Selesai Studi di Rusia, 29 Mahasiswa Asal Kalimantan Timur Pulang ke Tanah Air
Baca: AS dan Inggris Tuduh Rusia Luncurkan Senjata Luar Angkasa Baru, hingga Sebut Ada Bukti
"Teknologi militer yang baru dikembangkan, tak ada bandingannya di dunia," klaim Putin.
Sementara itu, seorang pakar mempertanyakan seberapa maju perkembangan militer Moskow.
Kementerian Pertahanan Rusia pun menyebut persenjataan nuklir hipersonik kini dalam tahap pengujian akhir.
Baca: SUV Lamborghini Urus Produksi ke-10.000 Meluncur di Pasar Rusia
Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya
Senjata-senjata itu di antaranya, drone nuklir bawah laut Poseidon.
Drone bawah laut tersebut dirancang untuk dibawa kapal selam.
Kemudian ada rural jelakah hipersonik Tsirkon (Zirkon) yang data digunakan di kapat-kapal permukaan.
Baca: Rudal Anti Kapal Hipersonik Jepang Jadi Ancaman Kapal Induk Tiongkok
Sebagai catatan, kemampuan manuver rudal hipersonik bergerak lima kali kecepatan suara.
Kemampun tersebut membuat rudal hipersonik sulit dilacak dan disadap.
Sempat Diskusikan dengan AS
Diberitakan sebelumnya, Rusia dan Amerika Serikat (AS) sempat berdiskusi soal rudal hipersonik.
Selain membahas senjata hipersonik, Rusia-AS juga berbincang tentang pengendalian senjata lain.
Mengutip dari Al Jazeera (14/4/2020), alasan kedua negara mengembangkan rudal hipersonik yakni untuk mmeperluas kemapuan pertahanan meraka.
Baca: Jelang Peringatan Hari Ulang Tahun Pendiri Negara, Korea Utara Tembakkan Rudal Kendali Jelajah
Baca: AS Pindahkan Sistem Pertahanan Rudal ke Irak setelah Muncul Serangan Milisi yang Didukung Iran
Rudal hipersonik lebih suit dihentikan daripada generasi senjata lainnya.
Maka dari itu, beberapa ahli mengaku khawatir penempatan rudal hipersonik dapat memicu perlombaan senjata nuklir baru.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)