Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, SAUDI ARAB - Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan tidak ada jemaah haji yang terdeteksi positif Covid-19.
"Sangat meyakinkan tidak ada kasus coronavirus atau penyakit lain yang mempengaruhi kesehatan jemaah yang dilaporkan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abd Al-Ali, seperti dikutip Arab News, Jumat (31/7/2020),
Dalam pengarahan haji hariannya di Mekah, dia menambahkan layanan kesehatan sepenuhnya siap untuk melayani setiap masalah kesehatan yang muncul.
Ada 1.456 tempat tidur rumah sakit yang disediakan, termasuk 272 untuk perawatan intensif, 331 ruang isolasi, dan lebih dari 200 tempat tidur gawat darurat.
Tim kesehatan juga disiapkan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Sementara itu, Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri, Letnan Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan, petugas keamanan bertugas mengawasi jemaah haji untuk memastikan jarak sosial.
"Mereka juga mencegah jemaah illegal untuk mendapatkan akses ke situs-situs suci di tanah suci," ujar Al-Shalhoub.
Baca: Kemenag: Hanya 13 WNI yang Ikut Haji 2020, Mereka Tinggal di Arab Saudi
Diketahui, Pemerintah Raja Salman membuka kesempatan haji 'terbatas', dengan peserta hanya 10.000 orang, di mana 70 persen ekspatriat dan 30 persennya warga Arab Saudi.
Ribuaan jemaah haji tahun ini memulai ibadahnya pada Rabu 29 Juli 2020.
Media lokal dan internasional tidak diperkenankan meliput langsung ibadah haji tahun ini.
Kerajaan Arab Saudi menggantinya dengan rekaman langsung dari Masjidil Haram.