TRIBUNNEWS.COM, HANOI -- Vietnam mencatat kasus kematian perdana Covid-19 pada Jumat (31/7/2020) setelah mampu bertahan sejak pandemi pertama kali ditemukan negara itu.
Negara berpenduduk 96 juta itu juga mampu menjaga selama 100 hari tanpa kasus, sebelum sejumlah kasus baru yang tak terduga muncul di pusat kota dan kota wisata Danang seminggu yang lalu.
Kementerian Kesehatan Vietnam pada Jumat (31/7/2020) melaporkan 45 kasus baru infeksi Covid-19 di kota.
Ini penambahan kasus baru ini adalah terbesar sejak awal pandemi.
Ibukota Hanoi, telah mulai tes massal, menutup bar dan klub malam, melarang pertemuan besar, dan mendesak puluhan ribu wisatawan domestik untuk melaporkan diri kepada pihak berwenang guna menekan penyebaran virus.
Baca: Sempat Dipuji di Indonesia, Ternyata Vietnam Mulai Kewalahan Tangani Pandemi Covid-19
Pasien yang tercatat sebagai kasus 428, seorang pria berusia 70 tahun yang tampaknya telah tertular penyakit di Danang, meninggal pada Jumat (31/7/2020), demikian kantor berita Vietnam News Agency (VNA) melaporkan.
Sebanyak 45 pasien baru berada pada rentang usia antara 27 hingga 87 tahun.
Negara di Asia Tenggara ini juga kembali menerapkan waspada tinggi setelah pihak berwenang pada Sabtu (25/7/2020), menyebut kasus baru telah muncul di Danang, daerah pertama Covid-190 menyerang masyarakat sejak April 2020.
"Hampir 83 persen pasien terinfeksi telah sembuh," kata Kementerian Kesehatan, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/7/2020).
PM Vietnam: Setiap Provinsi, Kota Berisiko Terinfeksi Covid-19
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memperingatkan pada Rabu (29/7/2020), setiap provinsi dan kota di negara itu berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.
"Kita harus bertindak lebih cepat dan lebih sengit dalam rangka untuk mengendalikan wabah," ujar PM Vietnam.
Ia mengatakan, "gelombang" baru Covid-19 tampaknya berbeda dengan yang terjadu di Vietnam awal tahun ini.
Lebih lanjut ia mengatakan lokasi wisata di seluruh negeri harus meningkatkan kewaspadaan.