TRIBUNNEWS.COM, BERLIN -- Mantan Paus Benediktus XVI sakit parah setelah kembali ke Vatikan dari kunjungannya ke tanah kelahirannya, Jerman.
Demikian Surat Kabar Jerman, Passauer Neue Presse melaporkan pada Senin (3/8/2020), mengutip keterangan dari penulis biografi Paus emeritus Benediktus XVI, Peter Seewald, seperti dilansir Reuters.
"Paus Benediktus, berusia 93, sangat lemah dan suaranya hampir tidak terdengar," demikian laporan Passauer Neue Presse mengutip Peter Seewald.
Peter Seewald bertemu Bapa Suci yang memiliki nama asli Joseph Ratzinger itu di Vatikan, pada Sabtu (1/8/2020).
Dalam pertemuan itu, menurut Peter Seewald, Paus yang lahir di Jerman itu tetap menunjukkan optimismenya meskipun sedang sakit.
Bahkan, Paus emeritus itu mengatakan "ia akan kembali menulis lagi jika ia mendapatkan kembali bugar."
Benediktus mengunjungi kampung halamannya Bavaria, Jerman pada bulan Juni lalu untuk menjenguk kakaknya yang sakit, Georg Ratzinger (96).
Baca: Paus Fransiskus Dinyatakan Negatif Virus Corona Setelah Menjalani Tes Kesehatan
Itu adalah kunjungan terakhir. Sebab tak lama setelah kunjungan itu, kakaknya meninggal dunia.
Kunjungan itu juga adalah perjalanan pertama Benediktus di luar Italia sejak 2013, tahun ia mengundurkan diri dari tahta kepausan.
Pada 28 Februari 2013, Paus Benediktus XVI yang saat itu berusia 85 tahun menyatakan mundur sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Pengunduran diri ini dilakukan Paus Benediktus XVI hanya tiga pekan setelah dia menyampaikan rencana yang mengejutkan itu.
Dengan alasan usia yang semakin tua dan kesehatan yang terus menurun, Paus Benediktus XVI adalah pempimpin pertama Gereja Katolik yang mengundurkan diri selama 600 tahun terakhir.
Dua pekan setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Kardinal Jorge Mario Begoglio, Uskup Agung Buenos Aires, terpilih menjadi paus yang baru.
Paus Benediktus XVI lahir dengan nama Joseph Ratzinger pada 16 April 1927 di Marktl, Bavaria, Jerman.
Anak seorang polisi ini kemudian masuk tentara saat Perang Dunia II pecah. Namun, Ratzinger melakukan desersi menjelang perang berakhir. Dia bahkan sempat menjadi tahanan perang sekutu dalam waktu singkat pada 1945.
Usai perang, Ratzinger banting setir dan mulai masuk ke biara pada 1951. Selanjutnya dia bekerja sebagai guru besar ilmu teologi di beberapa universitas di Jerman hingga 1977.
Saat menjadi dosen, Ratzinger ditunjuk menjadi Uskup Agung Munich dan Friesing. Pada akhir 1977, Ratzinger menjadi kardinal.
Selanjutnya, dari 1981 sampai 2005, Ratzinger menjadi kepala Kongregasi Doktrin Iman, sebuah badan yang amat berkuasa di Vatikan yang bertugas menegakkan doktrin Gereja Katolik.
Selama delapan tahun masa kerjanya, Paus Benediktus XVI dikenal karena menjalankan agenda-agenda konservatif dan berhadapan dengan skandal seks para imam serta korupsi di Bank Vatikan.
Pada 11 Februari 2014, Benediktus, orang tertua yang terpilih menjadi paus sejak abad ke-18, mengumumkan rencananya mengundurkan diri.
Dia beralasan sudah tak memiliki cukup kekuatan mental dan fisik untuk memimpin salah satu organisasi keagamaan terbesar di dunia.
Pernyataan Benediktus XVI ini sama sekali tak diduga karena sepanjang sejarah Vatikan seluruh paus tetap duduk di takhta kepausan hingga meninggal dunia.
Paus terakhir yang mengundurkan diri adalah Gregorius XII pada 1415 untuk menghentikan perang saudara dalam gereja yang dikenal dengan nama Skisma Barat Besar.
Sebelumnya, pada 1294 Paus Selestinus V mengundurkan diri setelah hanya lima bulan berkuasa. Dia berharap bisa kembali hidup di biara, tetapi penerusnya justru memenjarakan dia hingga meninggal.
Akhirnya, pada 13 Maret 2013, asap putih mengepul di cerobong Kapel Sistine yang menunjukkan sidang konklave sudah memilih seorang paus baru.
Enam hari kemudian di Lapangan Santo Petrus , Kardinal Jorge Bergoglio resmi dinobatkan menjadi paus ke-266 dengan nama Paus Fransiskus.
Dia adalah orang Amerika Selatan dan non-Eropa pertama yang terpilih menjadi paus selama 1.200 tahun terakhir.(Reuters/AFP)