TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH -- Prosesi ibadah haji 2020 telah selesai. Rasa bersyukur tentu dirasakan jemaah haji terpilih setelah rangkaian ibadah dijalankan lancar, tak terkecuali dua WNI ekspatriat.
Ata Farida dan Muhammad Wahyu, dua WNI yang beruntung masuk dalam 1.000 jemaah pilihan ini mengungkapkan perasaan mereka.
Seperti dikutip dari Arab News, Farida merasa tak percaya ia dapat menjalankam ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Rasanya ini berkah bagi saya dari Allah, sebelum saya meninggalkan Arab Saudi," kata Farida.
Ia menilai pemerintah Arab Saudi sangat siap dalam penyelenggaraan ibadah haji, terutama ketat dalam memantau kesehatan para jemaah.
Baca: Arab Saudi Tahan 2.050 Jemaah Haji Ilegal, KJRI Jeddah Pastikan Tidak Ada WNI
"Semuanya berjalannya baik, saya apresiasi Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan (Arab Saudi)," kata dia.
Sementara itu, Muhammad Wahyu Guru Sekolah Indonesia Riyadh mengungkapkan, dirinya merasa beruntung, lantaran niatan untuk berhaji segara dijawab Allah.
"Dari sebelum lockdown memang sudah berniat haji. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kalau bisa (tahun 2020) ini. Jadi sudah diniatkan," kata Wahyu seperti dikutip dari Channel Youtube Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.
Menurut Wahyu, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji meski di tengah pandemi covid-19.
Mulai dari para petugas haji yang hangat dan ramah, asupan makanan jemaah yang bergizi, transportasi dengan menerapkan jarak sosial, serta menginap di hotel dengan penghuni satu kamar satu.
"Pertama tiba di Jeddah kami disambut petugas dengan sangat hangat dan ramah," tutur Wahyu.
*Ada 16 WNI Ekspatriat yang Terpilih Jadi Jemaah Haji 2020*
Catatan Konsul Haji Jeddah ada 16 WNI yang terdaftar sebagai jemaah haji terpilih. Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, 'Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain.
Kemudian, Ali Muhsin Kemal, Akram Hadrami, Agus Sugiarto, Titin Agustin, dan Juwaeriyah Awaludin. Mereka di Saudi tinggal dan bekerja di sejumlah kota, antara lain: Riyadh, Madinah, Yanbu', Makkah, Jeddah, dan Al Khobar.