TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan intelijen Arab Saudi menuduh Putra Mahkota, Mohammad bin Salman berniat melakukan pembunuhan terhadapnya.
Mohammad Salman bin Abdulaziz al-Saud dituduh mengirim pasukan untuk membunuhnya pada 2018.
Tuduhan Saad al-Jabri, bekas ajudan Pangeran Mohammed bin Nayef diajukan dalam gugatan di sebuah pengadilan Distrik Columbia, Amerika Serikat, dilansir Reuters, Kamis (6/8/2020).
Saad al-Jabri menyebut upaya pembunuhan terhadapnya dapat digagalkan oleh otoritas Kanada, tempat ia mengasingkan diri.
Sebagai informasi, Jabri merupakan sekutu lama dinas intelijen Amerika Serikat.
Ia mengajukan gugatan kepada Pangeran Mohammad Salman bin Saud di Amerika Serikat lantaran ada dugaan keterlibatan kelompok di AS.