TRIBUNNEWS.COM - Kampanye Calon Presiden (Capres) AS, Joe Biden dari Partai Demokrat mengumpulkan Rp 716 mliar dalam 48 jam sejak dia menunjuk Senator AS, Kamala Harris sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Berita ini dikonfirmasi oleh juru bicara kampanye Biden kepada Reuters,Kamis malam (13/8/2020).
Kamala Harris dipilih sendiri oleh Biden pada Selasa kemarin untuk mendampinginya maju dalam putaran pemilihan kepresidenan AS 2020.
Ditunjuknya Kamala Harris sebagai cawapres membawanya sebagai wanita kulit hitam pertama di Pilpres dengan partai besar AS.
Biden jelas berada di bawah tekanan setelah memilih seorang wanita kulit hitam sebagai wakilnya.
Mengingat sebelumnya, keresahan sosial atas ketidakadilan rasial mengguncang Amerika ketika pria Afrika-Amerika tewas di Tangas aparat kepolisian.
Sebagai calon wakil presiden, Kamala Harris membawa Biden yang memiliki arti mendalam di pemilu 2020 ini.
Pasalnya, Biden (77) akan menjadi orang tertua yang menjadi presiden jika dia terpilih nanti.
Umur Biden juga menimbulkan spekulasi, ia hanya akan menjalani satu masa jabatan.
Otomatis, ini menjadikan Kamala Harris sebagai calon pesaing teratas untuk nominasi Demokrat pada 2024 mendatang.
Sebagai catatan, Biden dan timnya berafiliasi dengan kampanye serta telah mengumpulkan Rp 2 triliun per Juli 2020.
Profil Kamala Harris
Masih dikutip dari Reuters, senator berusia 55 tahun yang menjabat sebagai Senator California itu merupakan orang Asia-Amerika pertama yang menikmati putaran pemilihan kepresidenan AS.
Orangtua Kamala Harris merupakan imigran, ibunya dari India dan ayahnya dari Jamaika.
Dalam sejarah AS, Kamala Harris menjadi senator perempuan kulit hitam pertama.
Kamala Harris terpilih sebagai senator pada 2016 lalu.
Lebih lanjut, Kamala Harris merupakan mantan jaksa penuntut dan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung negara bagian California.
Sementara, di Senat, Kamala Harris dikenal dengan gaya bertanya yang terkadang agresif.
Secara terpisah, Politico.com menulis, sosok Kamala Harris sebagai jaksa sudah dikenal luas.
Setelah menjabat wakil jaksa distrik di daerah Alameda, California, pada 90-an, Harris bergabung di kantor San Francisco pada 1998.
Lima tahun kemudian dia kemudian terpilih sebagai Jaksa Agung California (2010 dan 2014), sebelum melompat ke Senat pada 2016.
Sekarang ia berusia 55 tahun, dan telah mendapatkan reputasi tinggi di Senat karena dikenal sebagai pengritik Trump yang gigih.
Harris pernah mencoba ikut kontestasi kepresidenan tapi menarik diri sebelum pertarungan resmi dimulai 2019.
Dia mendukung Biden pada Maret dan sejak itu aktif berkampanye dan menggalang dana untuknya.
Baca: Delapan Sosok Perempuan Ini Berpeluang Jadi Wakil Joe Biden di Pilpres AS November 2020
Dikenal Memiliki Banyak Pengalaman
Kamala Harris lebih dikenal dan memiliki lebih banyak pengalaman politik tingkat tinggi daripada yang dipertimbangkan oleh Biden untuk wanita kulit hitam lainnya.
Dia bisa menjadi pendebat yang efektif, seperti yang dipelajari Biden secara langsung tahun lalu, ketika Harris mengkritiknya selama debat presiden.
Kamala Harris telah mengambil peran penting dalam tanggapan Senat Demokrat terhadap pandemi coronavirus dan desakan mereformasi kepolisian.
Pada usia 55, ia relatif muda, menawarkan keseimbangan generasi terhadap calon yang akan berusia 78 tahun pada November 2020.
Kamala Harris memiliki hubungan sangat baik dengan almarhum putra Biden, Beau Biden, yang pernah jadi Jaksa Agung Delaware.
Pemilihan Kamala Harris Mungkin Mengecewakan
Namun Politico.com mencatat, pemilihan Kamala Harris mungkin akan mengecewakan beberapa orang progresif, yang menghabiskan banyak tahun lalu mengkritik catatannya sebagai jaksa.
Sebagai Jaksa Agung California, dia menentang legalisasi ganja, menolak mempertimbangkan inisiatif pemungutan suara untuk pencabutan hukuman mati, isu yang jadi haluan kalangan Demokrat.
Ia juga tidak mendukung undang-undang negara bagian yang mensyaratkan investigasi independen terhadap kasus-kasus di mana polisi membunuh orang atas alasan tugas.
Baca: Jelang Pilres AS 2020, Gedung Putih Sebut China dan Rusia Hendak Melemahkan Capres Trump dan Biden
Ditunjuk Dampingi Biden, Ini Respons Kamala Harris
Merespons penunjukan dirinya oleh Biden, Kamala Harris menyatakan sangat menghormati pilihan itu.
"Sungguh saya sangat terhormat bergabung dengan Biden sebagai calon wapres, dan melakukan apa yang diperintahkan dia sebagai Commander of Chief," tulis Harris di akun Twitternya
Ia memuji Biden sebagai figur yang bisa menyatukan rakyat Amerika, orang yang menghabiskan sepanjang hidupnya untuk bertarung demi rakyat.
"Sebagai Presiden, ia (Biden) bisa membangun kehidupan ideal di Amerika," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)