Apalagi, awal tahun 2020, Turki membuka perbatasannya.
Langkah tersebut memungkinkan para migran menyeberang ke Yunani.
Namun, banyak para migran yang terjebak menunggu untuk pindah ke daratan Eropa.
Pemerintah sayap kanan yang baru tampaknya gemar mengambil tindakan sendiri.
Pejabat perbatasan dianggap mencegah kapal migran di laut dan membawanya kembali ke Turki.
Yunani mengingkari komitmen untuk menahan para migran di wilayahnya berdasarkan kesepakatan tahun 2016 dengan Uni Eropa.
Saat itu, Yunani mengatakan telah memblokir 35.000 migran yang mencoba memasuki wilayahnya dalam seminggu.