Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Warga Jepang memiliki kepercayaan kuat kepada dewa-dewi. Salah satunya adalah Ojizo-sama, yang banyak dipercaya sebagai dewa penyembuh, pelindung dan berbagai keinginan terkadang terpenuhi setelah menyembah patung batu Ojizo-sama tersebut.
Bentuknya kecil seperti bayi dengan kepala plontos. Memang dipercaya sebagai bayi yang baru lahir lalu meninggal sehingga mirip cerita tuyul di Indonesia.
Biasanya dapat ditemukan di sepanjang tepi jalan, di sekitar kuil, dan atau di kuburan.
Patung ojizosama adalah salah satu dewa Jepang paling populer dan dipandang sebagai wali anak-anak (karena wajah mereka yang seperti bayi), terutama anak-anak yang meninggal tak lama setelah melahirkan.
Biasanya dianggap lucu oleh turis adalah oto (pakaian) merah yang biasa terlihat tergantung di patung dan juga topi merahnya. Warna merah dianggap sebagai hal yang suci bagi dewa ini.
Praktik ini dikatakan telah dimulai ketika orang tua yang berduka meletakkan bib (celemek) bayi atau anak mereka di patung dengan harapan bisa melindungi anak di dunia lain.
Kadang-kadang mereka bahkan meletakkan mainan dan patung kartun di sekitar ojizosama, yang juga dikatakan dapat melindungi anak-anak dari penyakit.
Orang Jepang percaya bahwa semua makhluk hidup dan tidak hidup memiliki jiwa.
Itulah sebabnya mereka sering mendandani patung ojizosama dengan topi atau jenis pakaian lain untuk melindunginya dari cuaca dingin.
Ojizosama juga dipercaya melindungi petugas pemadam kebakaran dan pelancong (turis).
Patung-patung ini bahkan dapat dilihat di sepanjang jalan yang sepi. Khususnya di Kyoto, ada lebih dari 5.000 patung ojizosama bertebaran di kota wisata dan budaya terkenal itu.
Ojizo-sama dalam bahasa Sanskerta disebut Kusitigarva. Kusiti berarti "bumi" dan Garba berarti "di dalam rahim" dan "rahim", dan diterjemahkan sebagai "jizo".
juga diterjemahkan sebagai kepemilikan tanah, kekaguman misterius, atau ketidaktahuan.
Baca: Diduga Peras Turis Jepang Rp 1 Juta, Oknum Polisi di Jembrana Dilimpahkan ke Polda Bali
Sangat dipercaya menyelamatkan orang-orang yang menderita dengan belas kasihan mereka yang tak ada habisnya, sama seperti bumi memiliki kekuatan untuk memelihara semua kehidupan.
Dalam agama rakyat di Jepang, ia memiliki karakter dewa leluhur dan dipercaya sebagai "dewa penjaga anak-anak" sehingga sering disajikan dengan permen untuk menyenangkan anak-anak.
Doa yang diminta masyarakat kepada Ojizo-sama sangat beragam, sehingga banyak yang mengkategorikan ojizo-sama yang berbeda.
Yang satu misalnya ojizo-sama untuk doa perlindungan manusia agar selalu selamat di mana pun.
Lalu ada yang melihat patung ojizo-sama agar sandang pangan terlindungi, selalu terjauhi dari malapetaka.
Baca: Kuasai Indonesia, Nippon Paint Jepang Beli Saham Wuthelam Group 1,28 Triliun Yen
Ada pula yang percaya untuk menjauhi dari epidemi penyakit, menghindari kerusakan, kebakaran hutan, dijauhkan dari pencuri, agar anak kita semakin pintar.
Juga untuk keuntungan dalam bisnis, pernikahan yang bahagia serta bagai jenis permohonan diajukan kepada patung tersebut yang banyak di sekitar kuil atau tempat-tempat persembahan.
Termasuk di tepi jalan agar jalan raya itu dijauhkan dari berbagai kecelakaan.
Itulah sebabnya namanya juga beraneka ragam seperti Danda Jizo, Hoju Jizo, Treasure Jizo, Mochi Jizo, Azusa Jizo, Nikko Jizo, dan sebagainya.
Bagaimana mengetahui patung ojizo-sama untuk jenis doa tertentu?
Biasanya dengan melihat lokasi atau posisi patung itu berada dan dandanan yang dilakukan pada patung tersebut.
Baca: Gadis Jepang Berwajah Mirip Boneka Ini Cari Pacar dan Siap Mengaji Rp 55 Juta, Ini Syaratnya
Bahkan untuk lebih jelas ada pula yang memberikan penjelasan pada patung ojizo-sama yang ada di sana, sehingga kita tahu patung tersebut, misalnya untuk doa kesehatan kita, atau untuk keselamatan perjalanan kita, dan sebagainya.
Patung ojizo-sama sudah ada sejak lama dipercaya 576 juta tahun lalu dan kemungkinan berawal kepercayaan ini dari India.
Di Kuil Kongorinji, Kota Aiso, Distrik Echi Perfektur Shiga bahkan tersebar 2000 patung ojizo-sama yang menarik untuk dikunjungi.
Sementara itu Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, akan terbit 1 September 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com